Putin: Rusia Tidak Akan Ekstradisi Warganya ke AS
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan Moskow tidak akan menyerahkan warganya ke Amerika Serikat (AS). Sejumlah warga Rusia didakwa telah ikut campur dalam pemilu presiden AS pada 2016 lalu.
"Tidak pernah. Rusia tidak pernah mengekstradisi warganya kepada siapapun, sama seperti Amerika Serikat," tegas Putin, saat menjawab pertanyaan jurnalis NBC, Megyn Kelly, tentang apakah Moskow akan mengekstradisi warganya jika Washington memberikan bukti keterlibatan warganya dalam intervensi pemilu AS.
Dalam kesempatan itu, Putin juga menyatakan warga Rusia yang dituduh AS mencampuri pemilihan presiden AS pada 2016 tidak mewakili pemerintah negara tersebut.
"Saya tahu bahwa mereka tidak mewakili negara Rusia, pihak berwenang Rusia. Apa yang mereka lakukan secara spesifik, saya tidak tahu," kata Putin seperti dikutip dari Sputnik, Senin (5/3/2018).
Presiden Rusia itu menambahkan bahwa bahkan jika warga Rusia melakukan apa yang mereka duga lakukan, pihak berwenang AS harus berbagi informasi mengenai hal tersebut.
"Biarkan mereka tidak hanya berbicara dengan pers, biarkan mereka memberikan beberapa materi, spesifik dan data. Kami akan siap untuk melihat mereka dan membicarakannya," tukas Putin.
Wawancara tersebut muncul setelah pada bulan Februari Departemen Kehakiman AS mengungkapkan dalam dokumen pengadilan bahwa AS menuduh 13 warga negara Rusia dan tiga entitas mencoba untuk mencampuri pemilihan presiden 2016. Surat dakwaan 27 halaman, sebuah produk dari penyelidikan Penasihat Khusus Robert Mueller, menuduh bahwa mereka yang dituduh menggunakan orang-orang palsu untuk mencoba mempengaruhi hasil pemilihan atas dukungan Presiden AS Donald Trump.
Rusia menghadapi sejumlah tuduhan campur tangan dalam pemilihan asing, termasuk pemungutan suara presiden 2016. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah menyerukan klaim tersebut tanpa dasar, sementara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah menekankan bahwa tidak ada bukti untuk mendukung tuduhan tersebut.
"Tidak pernah. Rusia tidak pernah mengekstradisi warganya kepada siapapun, sama seperti Amerika Serikat," tegas Putin, saat menjawab pertanyaan jurnalis NBC, Megyn Kelly, tentang apakah Moskow akan mengekstradisi warganya jika Washington memberikan bukti keterlibatan warganya dalam intervensi pemilu AS.
Dalam kesempatan itu, Putin juga menyatakan warga Rusia yang dituduh AS mencampuri pemilihan presiden AS pada 2016 tidak mewakili pemerintah negara tersebut.
"Saya tahu bahwa mereka tidak mewakili negara Rusia, pihak berwenang Rusia. Apa yang mereka lakukan secara spesifik, saya tidak tahu," kata Putin seperti dikutip dari Sputnik, Senin (5/3/2018).
Presiden Rusia itu menambahkan bahwa bahkan jika warga Rusia melakukan apa yang mereka duga lakukan, pihak berwenang AS harus berbagi informasi mengenai hal tersebut.
"Biarkan mereka tidak hanya berbicara dengan pers, biarkan mereka memberikan beberapa materi, spesifik dan data. Kami akan siap untuk melihat mereka dan membicarakannya," tukas Putin.
Wawancara tersebut muncul setelah pada bulan Februari Departemen Kehakiman AS mengungkapkan dalam dokumen pengadilan bahwa AS menuduh 13 warga negara Rusia dan tiga entitas mencoba untuk mencampuri pemilihan presiden 2016. Surat dakwaan 27 halaman, sebuah produk dari penyelidikan Penasihat Khusus Robert Mueller, menuduh bahwa mereka yang dituduh menggunakan orang-orang palsu untuk mencoba mempengaruhi hasil pemilihan atas dukungan Presiden AS Donald Trump.
Rusia menghadapi sejumlah tuduhan campur tangan dalam pemilihan asing, termasuk pemungutan suara presiden 2016. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah menyerukan klaim tersebut tanpa dasar, sementara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah menekankan bahwa tidak ada bukti untuk mendukung tuduhan tersebut.
(ian)