Taliban Tanggapi Dingin Ajakan Dialog Damai Afghanistan
A
A
A
KABUL - Taliban menanggapi dingin tawaran dialog damai yang disampaikan oleh pemerintah Afghanistan. Tawaran itu disampaikan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani di sela-sela Konferensi Perdamaian Kabul.
Seperti diketahui, dalam konfernsi yang berlangsung kemarin itu, Ghani menawarkan perundingan damai tanpa syarat dan meminta Taliban untuk menghindari kekerasan dan menjadi partai politik.
Kelompok tersebut sampai saat ini belum memberikan respon apapun terhadap ajakan yang disampaikan oleh Ghani. Taliban justru lebih memilih mengomentari sebuah artikel dari majalah New Yorker.
Artikel yang ditulis oleh Barnett Rubin, seorang pengamat mengenai politik Afghanistan, mendesak Taliban untuk menerima ajakan pembicaraan damai dari Kabul.
"Negara kita telah diduduki, yang telah menyebabkan sebuah pemerintahan ala Amerika di Aghanistan," kata Taliban mengomentari artikel Rubin, seperti dilansir Reuters pada Kamis (1/3).
"Dan pandangan Anda bahwa kami harus berbicara kepada mereka dan menerima legitimasi mereka adalah formula yang sama yang diadopsi oleh Amerika untuk memenangkan perang," sambungnya, dan menambahkan bahwa Proses Kabul hanya bertujuan untuk mencari "penyerahan diri" Taliban.
Seperti diketahui, dalam konfernsi yang berlangsung kemarin itu, Ghani menawarkan perundingan damai tanpa syarat dan meminta Taliban untuk menghindari kekerasan dan menjadi partai politik.
Kelompok tersebut sampai saat ini belum memberikan respon apapun terhadap ajakan yang disampaikan oleh Ghani. Taliban justru lebih memilih mengomentari sebuah artikel dari majalah New Yorker.
Artikel yang ditulis oleh Barnett Rubin, seorang pengamat mengenai politik Afghanistan, mendesak Taliban untuk menerima ajakan pembicaraan damai dari Kabul.
"Negara kita telah diduduki, yang telah menyebabkan sebuah pemerintahan ala Amerika di Aghanistan," kata Taliban mengomentari artikel Rubin, seperti dilansir Reuters pada Kamis (1/3).
"Dan pandangan Anda bahwa kami harus berbicara kepada mereka dan menerima legitimasi mereka adalah formula yang sama yang diadopsi oleh Amerika untuk memenangkan perang," sambungnya, dan menambahkan bahwa Proses Kabul hanya bertujuan untuk mencari "penyerahan diri" Taliban.
(esn)