Bila AS dan Rusia Perang Nuklir, Peradaban Manusia Tamat

Kamis, 01 Maret 2018 - 08:53 WIB
Bila AS dan Rusia Perang...
Bila AS dan Rusia Perang Nuklir, Peradaban Manusia Tamat
A A A
MOSKOW - Amerika Serikat (AS) saat ini bersiap melatih sekutu-sekutu Eropa-nya untuk menggunakan senjata nuklir. Tindakan itu dinilai sebagai langkah AS menuju perang nuklir dengan Rusia yang akan mengakhiri perdaban manusia.

Peringatan berbahaya itu disampaikan pensiunan Letnan Jenderal Evgeny Buzhinsky, mantan petinggi militer Moskow, kepada Russia Today.

Peringatan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Rabu menuduh militer AS sedang mempersiapkan angkatan bersenjata negara-negara Eropa untuk menggunakan senjata nuklir taktis melawan Rusia. Lavrov mengatakan, kehadiran senjata nuklir non-strategis Amerika di Eropa merupakan batu sandungan utama di jalur perlucutan senjata.

”Tidak ada yang bisa mengatakan betapa seriusnya ancaman dari tindakan AS tersebut,” kata Buzhinsky, yang saat ini menjadi Ketua Dewan Eksekutif PIR-Center.

“Orang-orang militer bersiap-siap. Militer Rusia sedang bersiap dan militer Amerika melakukan hal yang sama. Dan politisi memperingatkan masyarakat bahwa persiapan semacam itu sedang dilakukan,” ujar dia, yang dilansir Kamis (1/3/2018).

“Orang-orang Amerika terus memperjuangkan senjata nuklir di Eropa seolah-olah mereka lupa bahwa tidak akan ada yang tersisa di Bumi jika senjata semacam itu digunakan,” imbuh pensiunan Letnan Jenderal Moskow ini.

“Jika Rusia terkena senjata nuklir, kami akan mengirimkan sebuah serangan balasan,” imbuh pakar PIR-Center, yang meneliti keamanan internasional dan nonproliferasi senjata pemusnah massal tersebut.

”Pasukan strategis Rusia dan Amerika akan menendang, itu berarti ratusan megaton nuklir amunisi menyerang wilayah AS dan Rusia.”

”Kami berada di Dataran Eurasia, yang memberi kami (Rusia) sedikit keunggulan tektonik. Sedangkan untuk benua Amerika Utara, pasti akan retak sebagai hasil dari sebuah (serangan) senjata nuklir Rusia. Itu akan menjadi akhir peradaban. Tidak ada keraguan tentang itu,” papar Buzhinsky.

Buzhinsky meyakinkan bahwa Rusia tidak akan terkejut jika AS menggunakan persenjataan nuklirnya terhadap Moskow. ”Angkatan bersenjata siap untuk semuanya. Presiden Putin berbicara tentang hal itu dalam berbagai kesempatan dan semua orang menyadarinya,” katanya.

Diperkirakan 200 bom B61 AS disimpan di Jerman, Belgia, Italia, Belanda, Turki dan negara-negara Eropa lainnya sebagai bagian dari "program berbagi-pakai nuklir" NATO. Moskow sudah berulang kali menyatakan kehadiran senjata nuklir Amerika dan pertahanan anti-rudal di benua Eropa sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6629 seconds (0.1#10.140)