Kunjungi Ramallah, Politisi AS Dilempari Telur
A
A
A
RAMALLAH - Warga Palestina melemparkan telur kepada sebuah delegasi termasuk anggota Dewan Kota New York saat mengunjungi Tepi Barat yang diduduki. Kunjungan tersebut dilakukan di tengah kemarahan warga Palestina atas pengakuan Presiden Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
"Beberapa anggota dewan dan kelompok masyarakat sipil New York bertemu dengan sebuah perusahaan pemungutan suara Palestina di kota Ramallah," kata perusahaan pemungutan suara tersebut seperti dikutip dari AFP, Jumat (23/2/2018).
Saat mereka pergi, mereka dilempari telur oleh para demonstran, yang juga mengejar bus mereka. Pasukan keamanan Palestina turun tangan untuk melindungi delegasi AS tersebut.
Para pemrotes juga membawa sejumlah poster yang bertuliskan "AS adalah bagian dari masalah, bukan solusinya."
Salah seorang demonstran, Salah al-Khawaja, mengatakan bahwa ia datang untuk menunjukkan penentangannya terhadap pengakuan Trump pada 6 Desember atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Orang-orang Palestina melihat bagian timur kota Yerusalem sebagai Ibu Kota negara masa depan mereka dan kebijakan AS berpisah dengan konsensus internasional selama puluhan tahun bahwa status Yerusalem harus dinegosiasikan antara kedua belah pihak.
"Hari ini ada reaksi dari orang-orang Palestina dan aktivis rakyat, sebuah reaksi terhadap penyambutan yang tidak terhormat dan mengerikan ini oleh perusahaan pemungutan suara," kata Khawaja.
Bulan lalu para demonstran mengganggu pertemuan antara diplomat AS dan kamar dagang di kota Bethlehem, Palestina.
Departemen Luar Negeri AS mengecam kejadian tersebut.
"Amerika Serikat benar-benar menentang penggunaan kekerasan atau intimidasi untuk mengekspresikan pandangan politik," katanya.
"Tindakan semacam ini tidak diragukan lagi kontraproduktif terhadap kepentingan Palestina, hanya berfungsi untuk memastikan bahwa orang Amerika tidak dapat mendengar atau mempertimbangkan perspektif Palestina," demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS.
"Beberapa anggota dewan dan kelompok masyarakat sipil New York bertemu dengan sebuah perusahaan pemungutan suara Palestina di kota Ramallah," kata perusahaan pemungutan suara tersebut seperti dikutip dari AFP, Jumat (23/2/2018).
Saat mereka pergi, mereka dilempari telur oleh para demonstran, yang juga mengejar bus mereka. Pasukan keamanan Palestina turun tangan untuk melindungi delegasi AS tersebut.
Para pemrotes juga membawa sejumlah poster yang bertuliskan "AS adalah bagian dari masalah, bukan solusinya."
Salah seorang demonstran, Salah al-Khawaja, mengatakan bahwa ia datang untuk menunjukkan penentangannya terhadap pengakuan Trump pada 6 Desember atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Orang-orang Palestina melihat bagian timur kota Yerusalem sebagai Ibu Kota negara masa depan mereka dan kebijakan AS berpisah dengan konsensus internasional selama puluhan tahun bahwa status Yerusalem harus dinegosiasikan antara kedua belah pihak.
"Hari ini ada reaksi dari orang-orang Palestina dan aktivis rakyat, sebuah reaksi terhadap penyambutan yang tidak terhormat dan mengerikan ini oleh perusahaan pemungutan suara," kata Khawaja.
Bulan lalu para demonstran mengganggu pertemuan antara diplomat AS dan kamar dagang di kota Bethlehem, Palestina.
Departemen Luar Negeri AS mengecam kejadian tersebut.
"Amerika Serikat benar-benar menentang penggunaan kekerasan atau intimidasi untuk mengekspresikan pandangan politik," katanya.
"Tindakan semacam ini tidak diragukan lagi kontraproduktif terhadap kepentingan Palestina, hanya berfungsi untuk memastikan bahwa orang Amerika tidak dapat mendengar atau mempertimbangkan perspektif Palestina," demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS.
(ian)