Warga Dilecehkan di Kuwait, Filipina Perpanjang Larangan Pengiriman Pekerja

Jum'at, 23 Februari 2018 - 09:25 WIB
Warga Dilecehkan di...
Warga Dilecehkan di Kuwait, Filipina Perpanjang Larangan Pengiriman Pekerja
A A A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan akan memperpanjang larangan pengiriman pekerja ke Kuwait dan negara lain jika investigasi menunjukkan warga Filipina dilecehkan para majikan. Filipina menghentikan pengiriman pekerja ke Kuwait sejak bulan lalu setelah Duterte menyatakan pelecehan membuat para pembantu rumah tangga (PRT) Filipina melakukan bunuh diri di sana.

"Kami melakukan audit sekarang untuk mencari tempat di mana kami mengirim warga Filipina dan warga kita mengalami perlakuan brutal dan merendahkan martabat kemanusiaan," tegas Duterte saat berada di Provinsi Iloilo, Kamis 922/2/2018).

Dia mengunjungi jasad warga Filipina yang bulan ini tubuhnya ditemukan ada dalam lemari freezer di apartemen kosong di Kuwait. Jasad warga Filipina itu menunjukkan dirinya mengalami siksaan. Pembunuhan warga Filipina itu memicu kemarahan Duterte. Dia pun meminta maskapai komersial membantu repatriasi warganya secara sukarela dari Kuwait.

Senat Filipina memulai penyelidikan mengenai kematian dan pelecehan para pekerja Filipina sejak Rabu (21/2/2018). Lebih dari 2 juta warga Filipina bekerja di Kuwait dan negara-negara lain di Timur Tengah, termasuk Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Banyak kasus pelecehan dan kekerasan juga dilalorkan di berbagai negara. Mereka yang mengalami pelecehan dan kekerasan itu biasanya berprofesi sebagai PRT, pekerja konstruksi, teknisi, dan perawat.

Kuwait juga ingin memperbaiki hubungan diplomatik dengan mengundang Duterte berkunjung. Kementerian Tenaga Kerja Filipina ingin Kuwait dapat menjamin keamanan warga Filipina sebelum larangan itu dapat dicabut.

Duterte menyatakan, daftar kasus-kasus yang dilaporkan dan tak dilaporkan yang dialami para pekerja migran Filipina akan disiapkan. Dia tidak ingin berspekulasi tentang negara-negara mana yang masuk dalam daftar larangan pengiriman pekerja Filipina. Warga Filipina di luar negeri pada tahun lalu mengirim uang tunai USD28,1 miliar dari gaji mereka sebagai pekerja migran. Uang tersebut membantu mendorong belanja dan pertumbuhan ekonomi di Filipina.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0697 seconds (0.1#10.140)