Jasad Ditemukan di Lokasi Kecelakaan Pesawat
A
A
A
BEIRUT - Jasad tujuh korban kecelakaan pesawat Iran Aseman Airlines dibawa turun dari puncak pegunungan tempat jatuhnya pesawat, kemarin.
Tidak ada korban selama dari 65 penumpang dan kru di pesawat yang jatuh di puncak pegunungan bagian baratdaya Iran tersebut. Media lokal melaporkan, jasad 32 penumpang telah ditemukan dan banyak dari sisa jasad lainnya terkubur di bawah es dan salju.
“Tim pertama yang datang ke lokasi kecelakaan dapat membawa kembali beberapa jasad dan membawanya ke otoritas medis di kaki pegunungan beberapa menit lalu,” ungkap Mohsen Momeni, direktur cabang Bulan Sabit Merah di Isfahan pada kantor berita Mehr, kemarin.
Kotak hitam pesawat masih belum ditemukan. Aseman Airlines hilang dari layar radar 50 menit setelah lepas landas dari Teheran ke kota Yasuj pada Minggu (18/2). Militer Iran menemukan lokasi puing pesawat di tengah provinsi Isfahan pada Selasa (20/2) pagi.
Suhu beku dan medan pegunungan menghalangi upaya pencarian pesawat dalam dua hari setelah insiden itu. Keluarga korban mengkritik buruknya perjalanan udara di negara itu. Adapun para pejabat menyalahkan puluhan tahun sanksi yang diterapkan terhadap Iran membuat banyak maskapai terpaksa harus menggunakan pesawat tua dan suku cadang bekas.
Pesawat dua mesin turboprop ATR 72 yang kecelakaan itu telah berusia lebih dari 24 tahun. Menurut data website aviation-safety.net milik Flight Safety Foundation, pesawat itu kembali beroperasi setelah enam tahun disimpan dalam gudang.
Lebih dari 100 orang berunjuk rasa di depan kantor pemerintah lokal pada Senin (19/2) untuk meminta para pejabat yang menangani bencana itu segera mundur karena mengumumkan puing telah ditemukan pada Senin (19/2) lalu informasi itu disangkal otoritas penerbangan.
“Semua orang yang tindakannya mungkin mengakibatkan kecelakaan akan dimintai keterangan,” papar Mahmoud Vaezi, kepala kantor kepresidenan Iran, dikutip Reuters.
Kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia telah mencabut beberapa sanksi Teheran, sehingga membuka jalan bagi maskapai Iran untuk memperbarui armadanya. Aseman menandatangani kesepakatan tahun lalu untuk membeli sedikitnya 30 pesawat Boeing 737 MAX. Maskapai nasional Iran Air telah memesan 80 pesawat dari Boeing dan 100 pesawat dari Airbus.
Salah satu kecelakaan udara paling buruk di Iran terjadi pada Februari 2003 saat pesawat pengangkut tentara Iran, Ilyushin-76 mengalami kecelakaan di wilayah tenggara Iran hingga menewaskan 276 tentara Garda Revolusi dan para kru pesawat.
Pada 2009, Caspian Airlines Tupolev dengan tujuan Armenia dari Teheran mengalami kebakaran setelah lepas landas sehingga menewaskan 168 orang di kabin.
Pada Januari 2011, pesawat Iran Air Boeing 727 mengalami kecelakaan saat mendarat dalam cuaca badai salju dan menewaskan 78 orang.
Pada Agustus 2014, pesawat Sepahan Airways Antonov yang membawa 40 orang mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Teheran. Kecelakaan itu menewaskan 39 orang. Masalah mesin disebut sebagai penyebab kecelakaan. (Syarifudin)
Tidak ada korban selama dari 65 penumpang dan kru di pesawat yang jatuh di puncak pegunungan bagian baratdaya Iran tersebut. Media lokal melaporkan, jasad 32 penumpang telah ditemukan dan banyak dari sisa jasad lainnya terkubur di bawah es dan salju.
“Tim pertama yang datang ke lokasi kecelakaan dapat membawa kembali beberapa jasad dan membawanya ke otoritas medis di kaki pegunungan beberapa menit lalu,” ungkap Mohsen Momeni, direktur cabang Bulan Sabit Merah di Isfahan pada kantor berita Mehr, kemarin.
Kotak hitam pesawat masih belum ditemukan. Aseman Airlines hilang dari layar radar 50 menit setelah lepas landas dari Teheran ke kota Yasuj pada Minggu (18/2). Militer Iran menemukan lokasi puing pesawat di tengah provinsi Isfahan pada Selasa (20/2) pagi.
Suhu beku dan medan pegunungan menghalangi upaya pencarian pesawat dalam dua hari setelah insiden itu. Keluarga korban mengkritik buruknya perjalanan udara di negara itu. Adapun para pejabat menyalahkan puluhan tahun sanksi yang diterapkan terhadap Iran membuat banyak maskapai terpaksa harus menggunakan pesawat tua dan suku cadang bekas.
Pesawat dua mesin turboprop ATR 72 yang kecelakaan itu telah berusia lebih dari 24 tahun. Menurut data website aviation-safety.net milik Flight Safety Foundation, pesawat itu kembali beroperasi setelah enam tahun disimpan dalam gudang.
Lebih dari 100 orang berunjuk rasa di depan kantor pemerintah lokal pada Senin (19/2) untuk meminta para pejabat yang menangani bencana itu segera mundur karena mengumumkan puing telah ditemukan pada Senin (19/2) lalu informasi itu disangkal otoritas penerbangan.
“Semua orang yang tindakannya mungkin mengakibatkan kecelakaan akan dimintai keterangan,” papar Mahmoud Vaezi, kepala kantor kepresidenan Iran, dikutip Reuters.
Kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia telah mencabut beberapa sanksi Teheran, sehingga membuka jalan bagi maskapai Iran untuk memperbarui armadanya. Aseman menandatangani kesepakatan tahun lalu untuk membeli sedikitnya 30 pesawat Boeing 737 MAX. Maskapai nasional Iran Air telah memesan 80 pesawat dari Boeing dan 100 pesawat dari Airbus.
Salah satu kecelakaan udara paling buruk di Iran terjadi pada Februari 2003 saat pesawat pengangkut tentara Iran, Ilyushin-76 mengalami kecelakaan di wilayah tenggara Iran hingga menewaskan 276 tentara Garda Revolusi dan para kru pesawat.
Pada 2009, Caspian Airlines Tupolev dengan tujuan Armenia dari Teheran mengalami kebakaran setelah lepas landas sehingga menewaskan 168 orang di kabin.
Pada Januari 2011, pesawat Iran Air Boeing 727 mengalami kecelakaan saat mendarat dalam cuaca badai salju dan menewaskan 78 orang.
Pada Agustus 2014, pesawat Sepahan Airways Antonov yang membawa 40 orang mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Teheran. Kecelakaan itu menewaskan 39 orang. Masalah mesin disebut sebagai penyebab kecelakaan. (Syarifudin)
(nfl)