Abbas: Hentikan Bantuan pada UNRWA, AS Ciptakan Teroris Baru
A
A
A
NEW YORK - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas memperingatkan Amerika Serikat (AS) atas dampak serius dari pemotongan dana bantuan untuk Badan Bantuan dan Pekerja PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA). Abbas menyebut, penghentian dana bantuan tersebut bisa menciptakan teroris baru.
Berbicara di Dewan Keamanan (DK) PBB, Abbas menyatakan penghentian dana bantuan tersebut akan menyebabkan dua hal, yakni peningkatan pengungsi Palestina ke Eropa, atau para pengungsi tersebut menjadi radikal dan mungkin berakhir menjadi teroris yang membahayakan AS.
"Jika Anda (AS) menghentikan bantuan Anda, mereka (pengungsi Palestina) menjadi teroris atau pengungsi di Eropa," kata Abbas dalam pernyataanya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (21/2).
"Jadi Anda memilih kemungkinan itu, atau Anda terus mendukung UNRWA sampai krisis berakhir. Kami siap untuk memulai negosiasi. Kami mohon Anda untuk membantu kami agar kami tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan keyakinan dan keyakinan Anda," sambungnya.
Dalam pernyataannya, Abbas juga meminta diadakan konferensi internasional untuk memulai proses perdamaian Palestina-Israel yang macet. Abbas meminta konferensi internasional itu diadakan pada pertengahan 2018 dan menciptakan mekanisme multalateral untuk mengatasi perdamaian Palestina-Israel.
Pemimpin Palestina itu mengatakan bahwa konferensi tersebut harus mencakup orang-orang Palestina, Israel, lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB - AS, Rusia, China, Inggris dan Prancis - Uni Eropa dan PBB.
Berbicara di Dewan Keamanan (DK) PBB, Abbas menyatakan penghentian dana bantuan tersebut akan menyebabkan dua hal, yakni peningkatan pengungsi Palestina ke Eropa, atau para pengungsi tersebut menjadi radikal dan mungkin berakhir menjadi teroris yang membahayakan AS.
"Jika Anda (AS) menghentikan bantuan Anda, mereka (pengungsi Palestina) menjadi teroris atau pengungsi di Eropa," kata Abbas dalam pernyataanya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (21/2).
"Jadi Anda memilih kemungkinan itu, atau Anda terus mendukung UNRWA sampai krisis berakhir. Kami siap untuk memulai negosiasi. Kami mohon Anda untuk membantu kami agar kami tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan keyakinan dan keyakinan Anda," sambungnya.
Dalam pernyataannya, Abbas juga meminta diadakan konferensi internasional untuk memulai proses perdamaian Palestina-Israel yang macet. Abbas meminta konferensi internasional itu diadakan pada pertengahan 2018 dan menciptakan mekanisme multalateral untuk mengatasi perdamaian Palestina-Israel.
Pemimpin Palestina itu mengatakan bahwa konferensi tersebut harus mencakup orang-orang Palestina, Israel, lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB - AS, Rusia, China, Inggris dan Prancis - Uni Eropa dan PBB.
(esn)