Doa 'Semoga Tuhan Lindungi Kita' lalu Pesawat Iran Tabrak Gunung

Senin, 19 Februari 2018 - 11:55 WIB
Doa Semoga Tuhan Lindungi...
Doa 'Semoga Tuhan Lindungi Kita' lalu Pesawat Iran Tabrak Gunung
A A A
TEHERAN - Seorang penumpang pesawat Aseman Airlines sempat menuliskan doa dalam chat ponsel dengan pacarnya sebelum pesawat maut Iran itu menabrak gunung, kemarin. Sebanyak 66 orang di dalam pesawat telah dinyatakan tewas.

Penumpang pria yang termasuk 66 korban tewas sempat mengirimkan foto terakhir kepada pacarnya sesaat sebelum pesawat lepas landas.

Penumpang bernama Salman Azari itu mengambil gambar salah satu sayap dan baling-baling pesawat, dan membagikannya dengan sang pacar dalam chat ponsel.

“Semoga Tuhan melindungi kita agar selamat,” bunyi doa dalam chat yang melampirkan foto kondisi pesawat sebelum mengalami tragedi.

Tulisan doa dalam bahasa Arab itu dilaporkan wartawan asal Teheran, Natalie Amiri, yang bekerja untuk kantor berita ARD Jerman.

Baca Juga: Pesawat Komersil Membawa 66 Orang Jatuh di Iran

Pesawat Aseman Airlines terbang dari Ibu Kota Teheran menuju Yasuj. Pesawat lenyap dari pantauan radar sekitar 90 menit setelah lepas landas.

Pesawat dinyatakan menabarak Gunung Dena yang tertutup salju di dekat Kota Semirom di Provinsi Isfahan.

Maskapai tersebut mengatakan kepada media Iran bahwa 60 penumpang dan enam awak pesawat pesawat jenis ATR 72 tersebut tewas setelah pesawat jatuh dan menabrak gunung. Salah satu penyebab awal tragedi ini adalah cuaca buruk.

Pihak maskapai sempat menarik pernyataan awal yang menyatakan semua orang di dalam pesawat Aseman Airlines tewas.

Baca Juga: Tragedi Pesawat Maut Iran, Nasib 66 Orang Misterius

Salah seorang kerabat korban mengatakan kepada kantor berita Tabnak, Iran, Senin (19/2/2018); ”Tuhan sangat baik pada saya, tapi saya sangat sedih dari lubuk hati saya atas semua orang terkasih yang kehilangan nyawa mereka”.

Penerbangan domestik itu lepas landas dari Bandara Mehrabad Teheran sekitar pukul 08.00. Penerbangan seharusnya berlangsung dua jam menuju Yasuj. Namun, sekitar 90 menit usai lepas landas, pesawat lenyap dari layar radar dan memicu pencarian besar-besaran.

Situs pelacakan penerbangan, Flightradar24, melaporkan bahwa sinyal terakhir pesawat tersebut diterima tepat sebelum pukul 09.30 waktu setempat ketika pesawat berada pada ketinggian 16.975 kaki dan kemudian turun.

Tim penyelamat Iran yang menggunakan helikopter sulit melakukan pendaratan di lokasi terpencil tersebut karena kabut tebal dan sedang terjadi badai salju.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6370 seconds (0.1#10.140)