AS Ragu Turki Lakukan Serangan Gas Beracun di Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) meragukan laporan yang menyebut bahwa Turki telah melakukan serangan dengan menggunakan gas beracun di Suriah. Muncul laporan bahwa Turki telah menggunakan gas beracun saat melancarkan serangan di wilayah Afrin, Suriah.
"Kami mengetahui laporan tersebut, namun kami tidak dapat memastikannya," kata seorang pejabat Gedung Putih, yang tidak ingin disebutkan namanya, merujuk pada klaim penggunaan senjata kimia oleh militer Turki.
"Kami terus menyerukan pengamanan dan perlindungan warga sipil di Afrin," sambung pejabat tersebut, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (18/2).
Sebelumnya diwartakan, pasukan Kurdi Suriah dan sebuah kelompok pemantau mengatakan militer Turki melakukan serangan gas beracun yang diduga melukai enam orang di wilayah Afrin, Suriah, Jumat lalu.
Sumber tersebut juga menggambarkan tuduhan melukai enam warga sipil melalui serangan gas sebagai "propaganda hitam".
Turki sendiri telah membantah melancarkan serangan gas beracub di Suriah. Sebuah sumber diplomatik Turki mengatakan tuduhan tersebut tidak berdasar, setelah seorang dokter yang merawat korban serangan mengatakan korban mempunyai ciri terpapar serangan gas beracun.
Sumber diplomatik Turki itu menegaskan Ankara tidak pernah menggunakan senjata kimia dalam operasinya di Suriah. "Ini adalah tuduhan tak berdasar. Turki tidak pernah menggunakan senjata kimia. Kami sangat memperhatikan warga sipil di Operation Olive Branch," kata sumber tersebut
"Kami mengetahui laporan tersebut, namun kami tidak dapat memastikannya," kata seorang pejabat Gedung Putih, yang tidak ingin disebutkan namanya, merujuk pada klaim penggunaan senjata kimia oleh militer Turki.
"Kami terus menyerukan pengamanan dan perlindungan warga sipil di Afrin," sambung pejabat tersebut, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (18/2).
Sebelumnya diwartakan, pasukan Kurdi Suriah dan sebuah kelompok pemantau mengatakan militer Turki melakukan serangan gas beracun yang diduga melukai enam orang di wilayah Afrin, Suriah, Jumat lalu.
Sumber tersebut juga menggambarkan tuduhan melukai enam warga sipil melalui serangan gas sebagai "propaganda hitam".
Turki sendiri telah membantah melancarkan serangan gas beracub di Suriah. Sebuah sumber diplomatik Turki mengatakan tuduhan tersebut tidak berdasar, setelah seorang dokter yang merawat korban serangan mengatakan korban mempunyai ciri terpapar serangan gas beracun.
Sumber diplomatik Turki itu menegaskan Ankara tidak pernah menggunakan senjata kimia dalam operasinya di Suriah. "Ini adalah tuduhan tak berdasar. Turki tidak pernah menggunakan senjata kimia. Kami sangat memperhatikan warga sipil di Operation Olive Branch," kata sumber tersebut
(esn)