Pasukan Komando Pasifik AS Siap Berperang dengan China

Sabtu, 17 Februari 2018 - 06:01 WIB
Pasukan Komando Pasifik...
Pasukan Komando Pasifik AS Siap Berperang dengan China
A A A
WASHINGTON - Komandan Komando Pasifik Amerika Serikat (PACOM), Laksamana Harry Harry menegaskan kebijakan garis kerasnya untuk mencegah pengaruh China berkembang di kawasan Asia Pasifik. Hal itu diungkapkannya saat berbicara kepada Senat.

Dalam kesempatan itu Harris memuji sekutu regional non NATO AS, Australia, karena perannya sebagai pusat militer PACOM di Samudera Pasifik.

"Australia adalah salah satu kunci tatanan internasional berbasis peraturan," tegasnya, menandakan bahwa negara tersebut akan memainkan bagian yang semakin meningkat dalam doktrin baru AS.

"Peningkatan, kemajuan, dan modernisasi militer China terus berlanjut merupakan elemen inti dari strategi mereka untuk menggantikan AS sebagai pilihan mitra keamanan untuk negara-negara di Indo-Pasifik, namun China juga memiliki ambisi global yang jelas," lanjut Harris.

"Pada akhirnya, kemampuan untuk berperang penting atau Anda menjadi macan kertas. Kami akan bekerja sama di mana kita bisa, tapi tetap siap untuk menghadapi di mana kita harus melakukannya," tegasnya.

"Saya sendiri berharap jangan sampai bertentangan dengan China, tapi kita semua harus siap untuk itu jika harus sampai pada hal itu," tukas calon Duta Besar AS untuk Australia itu seperti disitir dari RT, Sabtu (17/2/2018)

Namun, retorika Harris mungkin tidak begitu diterima dengan baik, karena kepentingan Canberra tetap berhubungan secara intrinsik dengan orang Tionghoa.

"Kami memiliki sekutu yang kukuh dan kuat di Washington, seorang teman baik di Washington, dan kami memiliki teman yang sangat baik di Beijing," ucap Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dalam sebuah konferensi pers bersama dengan rekannya dari China pada bulan Maret tahun lalu.

"Gagasan bahwa Australia harus memilih antara China dan Amerika Serikat tidak benar," tambahnya.

Sikap Harris datang pada saat hubungan antara AS dan China hampir tidak bisa disebut baik. Setelah Beijing menepis keputusan Pengadilan Permanen Arbitrase pada 12 Juli 2016, AS lantas mengumbar kampanye kebebasan navigasi di Laut China Selatan (LCS).

Mendukung kedaulatan Filipina atas perairan teritorial di LCS dan kebijakan China yang mulai membangun infrastruktur militer di Kepulauan Spratly dan Paracel menjadi dasar AS untuk melakukan kampanye tersebut.

China telah memprotes kehadiran AS di LCS. Ketegangan meningkat di antara kedua negara setelah Angkatan Laut AS mengirimkan USS Dewey melewati Mischief Reef pada Mei lalu dan USS Stethem melewati Kepulauan Triton Juli lalu. USS McCain juga memasuki perairan teritorial China pada Agustus lalu untuk menantang Beijing dalam misi 'kebebasan navigasi' lainnya.
(ian)
Berita Terkait
Presiden Taiwan Terbang...
Presiden Taiwan Terbang ke Amerika Serikat, China Murka
Khawatir Agresivitas...
Khawatir Agresivitas China, Amerika Serikat Dekati Indonesia
Inilah Perbandingan...
Inilah Perbandingan Kekuatan Militer China vs Amerika Serikat
Dijegal Amerika Serikat,...
Dijegal Amerika Serikat, Mobil Listrik China Semakin Banting Harga
Media China Sindir Kerusuhan...
Media China Sindir Kerusuhan di Amerika Serikat
China Tuding Amerika...
China Tuding Amerika Serikat Kacaukan Semenanjung Korea
Berita Terkini
Paus Fransiskus Wafat...
Paus Fransiskus Wafat usai Sampaikan Pidato Terakhir Serukan Diakhirinya Perang di Gaza
1 jam yang lalu
5 Fakta Fahda binti...
5 Fakta Fahda binti Falah, Istri Raja Salman dan Ibu dari Putra Mahkota Arab Saudi
3 jam yang lalu
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
4 jam yang lalu
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
5 jam yang lalu
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
6 jam yang lalu
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
7 jam yang lalu
Infografis
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS dengan Rudal Buatan Lokal
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved