Arab Saudi Kembali Tolak Internasionalisasi Penyelanggaraan Ibadah Haji
A
A
A
RIYADH - Duta Besar Arab Saudi untuk Liga Arab, Ahmed Qattan, telah mengulangi penolakan negaranya terhadap apa yang mereka sebut sebagai politisasi atau internasionalisasi penyelengaraan ibadah haji.
"Upaya untuk menginternasionalisasi Tempat Suci Mekkah dan Madinah adalah bagian dari konspirasi yang lebih luas," ucap Qattan, yang juga menjabat sebagai duta besar Saudi untuk Mesir.
"Upaya ini menunjukkan bahwa negara-negara tertentu mengikuti jejak Iran, yang telah mencoba di masa lalu untuk mempromosikan gagasan-gagasan yang merendahkan ini," tambahnya, dengan referensi terselubung di Qatar," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (14/2).
Qattan kemudian menegaskan, bahwa politisasi atau internasionalisasi situs suci Arab Saudi adalah "garis merah" yang sama artinya dengan bunuh diri politik.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah melontarkan gagasan untuk mendirikan "pemerintahan internasional" untuk mengelola penyelanggaran ibadah haji, sebuah gagasan yang ditolak keras oleh Saudi.
Iran memang telah melemparkan kritikan terhadap pemerintah Saudi, sebagai tuan rumah ibadah haji, terlebih saat terjadi insiden berdarah di Mina yang menewaskan ratusan orang, termasuk puluhan warga Iran.
Iran menyebut Saudi mempolitiasi ibadah haji dan terus mendesak dibentukanya komite internasional untuk mengurusi ibadah tahunan umat Muslim tersebut.
"Upaya untuk menginternasionalisasi Tempat Suci Mekkah dan Madinah adalah bagian dari konspirasi yang lebih luas," ucap Qattan, yang juga menjabat sebagai duta besar Saudi untuk Mesir.
"Upaya ini menunjukkan bahwa negara-negara tertentu mengikuti jejak Iran, yang telah mencoba di masa lalu untuk mempromosikan gagasan-gagasan yang merendahkan ini," tambahnya, dengan referensi terselubung di Qatar," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (14/2).
Qattan kemudian menegaskan, bahwa politisasi atau internasionalisasi situs suci Arab Saudi adalah "garis merah" yang sama artinya dengan bunuh diri politik.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah melontarkan gagasan untuk mendirikan "pemerintahan internasional" untuk mengelola penyelanggaran ibadah haji, sebuah gagasan yang ditolak keras oleh Saudi.
Iran memang telah melemparkan kritikan terhadap pemerintah Saudi, sebagai tuan rumah ibadah haji, terlebih saat terjadi insiden berdarah di Mina yang menewaskan ratusan orang, termasuk puluhan warga Iran.
Iran menyebut Saudi mempolitiasi ibadah haji dan terus mendesak dibentukanya komite internasional untuk mengurusi ibadah tahunan umat Muslim tersebut.
(esn)