Dorong Upaya Rekonsiliasi, Delegasi Hamas Bertolak ke Kairo
A
A
A
KAIRO - Sebuah delegasi dari politbiro Hamas meninggalkan Gaza menuju Mesir pada hari Jumat kemarin. Keberangkatan mereka untuk membahas sejumlah permasalahan Palestina, terutama mengenai proses rekonsiliasi yang terhenti dengan kelompok Fatah.
Pembicaraan akan dilakukan antara Hamas dan pejabat intelijen Mesir. Delegasi Hamas dipimpin oleh kepala politbiro Ismail Haniyeh dan termasuk Khalil al-Haya dan Rouhi Mushtaha, yang ditunjuk sebagai perwira penghubung permanen ke Mesir.
Langkah ini menandai lawatan kedua Haniyeh ke Mesir sejak menjabat posisi kepala politbiro pada bulan Mei 2017. Kunjungan pertamanya adalah pada bulan September lalu di mana ia mengadakan pembicaraan dengan pejabat intelijen Mesir mengenai arsip yang terkait dengan rekonsiliasi, yang ditandatangani antara Hamas dan Fatah pada bulan Oktober.
Seperti dikutip dari laman Asharq Al-Awsat, Sabtu (10/2/2018), sebuah sumber mengatakan bahwa kunjungan Hamas ke Mesir dikoordinasikan antara Haniyeh, Moussa Abou Marzouq dan intelijen Mesir.
Abou Marzouq mungkin tiba di Mesir dari Qatar untuk kemudian bergabung dengan delegasi Hamas. Ia sebelumnya melakukan perjalanan dua hari ke Kairo di mana dia mengadakan serangkaian pembicaraan dengan berbagai pejabat.
Pembicaraan Hamas di Kairo akan fokus pada kerja sama keamanan bersama dengan intelijen Mesir, serta sejumlah hal yang tertunda terkait dengan perbatasan dan Sinai. Delegasi tersebut berangkat ke Kairo pada saat yang sama pasukan keamanan Mesir memulai sebuah kampanye besar melawan teroris di Sinai pada hari Jumat.
Baca juga:
Perangi Teroris, Mesir Gelar Operasi Keamanan di Sinai
Sumber tersebut mengharapkan delegasi Fatah tiba di Kairo dalam beberapa jam atau hari. Delegasi ini akan dipimpin oleh Azzam al-Ahmed, yang bertanggung jawab atas rekonsiliasi. Pejabat gerakan tersebut akan mengadakan pembicaraan dengan pejabat Mesir dan mungkin dengan anggota Hamas.
Diskusi akan membahas rekonsiliasi, terutama yang memungkinkan pemerintah Fatah untuk menjalankan tugasnya di Gaza yang dikuasai Hamas.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk berkonsultasi dengan Mesir mengenai upaya untuk meredakan krisis di Gaza yang dikepung Israel, di mana kondisinya berada di "tepi jurang maut".
Dia mengkonfirmasi bahwa perundingan juga akan berfokus pada upaya rekonsiliasi, dan Hamas berusaha untuk melindungi kepentingan Palestina setelah keputusan Washington pada bulan Desember yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Pelaksanaan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah yang telah lama ditunggu-tunggu pada 2017 lalu telah macet di tengah perselisihan yang masih berlangsung antara kedua faksi Palestina tersebut.
(ian)