Polusi Udara Parah, Kabut Asap Selimuti Teheran
A
A
A
TEHERAN - Ibu Kota Iran, Teheran, diselimuti kabut asap selama tiga hari berturut-turut karena polusi udara yang parah. Akibatnya, sekolah-sekolah akan ditutup termasuk sekolah di provinsi tetangga, Alborz.
Kabut tebal dengan tingkat pencemaran yang berbahaya telah meliput Teheran sejak Senin, yang menutupi cakrawala kota dan landmark terkenal. Pihak berwenang juga menerapkan pembatasan lalu lintas dalam upaya memperbaiki kualitas udara.
Presiden Hassan Rouhani membahas masalah ini, dengan mengatakan bahwa warga Iran tidak dapat acuh tak acuh terhadap masalah ini, kantor berita pemerintah Islamic Republic News Agency (IRNA) mengabarkan.
"Pemerintah Iran sangat mementingkan masalah lingkungan. Kita semua bertanggung jawab atas isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan," kata Rouhani pada sebuah konferensi pers di Teheran seperti disitir dari CNN, Rabu (7/2/2018).
Pada hari Senin, Wakil Menteri Kesehatan Ali Reza Raeisi mengumumkan bahwa 20.000 orang Iran meninggal setiap tahun karena penyakit yang berkaitan dengan polusi udara, menurut IRNA.
Teheran sangat rentan terhadap kabut asap, karena wilayah metropolitan, rumah bagi lebih dari 8 juta orang, dikelilingi oleh pegunungan.
Bulan lalu, sekolah dasar di Teheran terpaksa ditutup karena polusi berbahaya, media pemerintah melaporkan.
Kekhawatiran lingkungan di seluruh negeri telah menjadi isu penting bagi pemimpin tertinggi negara tersebut. Awal tahun ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengizinkan dana $ 150 juta yang diperuntukkan guna mengatasi polusi di provinsi industri berat Khuzestan, Press TV melaporkan.
Kabut tebal dengan tingkat pencemaran yang berbahaya telah meliput Teheran sejak Senin, yang menutupi cakrawala kota dan landmark terkenal. Pihak berwenang juga menerapkan pembatasan lalu lintas dalam upaya memperbaiki kualitas udara.
Presiden Hassan Rouhani membahas masalah ini, dengan mengatakan bahwa warga Iran tidak dapat acuh tak acuh terhadap masalah ini, kantor berita pemerintah Islamic Republic News Agency (IRNA) mengabarkan.
"Pemerintah Iran sangat mementingkan masalah lingkungan. Kita semua bertanggung jawab atas isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan," kata Rouhani pada sebuah konferensi pers di Teheran seperti disitir dari CNN, Rabu (7/2/2018).
Pada hari Senin, Wakil Menteri Kesehatan Ali Reza Raeisi mengumumkan bahwa 20.000 orang Iran meninggal setiap tahun karena penyakit yang berkaitan dengan polusi udara, menurut IRNA.
Teheran sangat rentan terhadap kabut asap, karena wilayah metropolitan, rumah bagi lebih dari 8 juta orang, dikelilingi oleh pegunungan.
Bulan lalu, sekolah dasar di Teheran terpaksa ditutup karena polusi berbahaya, media pemerintah melaporkan.
Kekhawatiran lingkungan di seluruh negeri telah menjadi isu penting bagi pemimpin tertinggi negara tersebut. Awal tahun ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengizinkan dana $ 150 juta yang diperuntukkan guna mengatasi polusi di provinsi industri berat Khuzestan, Press TV melaporkan.
(ian)