Duterte Perintahkan AL Filipina Usir Kapal Penelitian Asing

Selasa, 06 Februari 2018 - 14:58 WIB
Duterte Perintahkan...
Duterte Perintahkan AL Filipina Usir Kapal Penelitian Asing
A A A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah melarang semua penelitian ilmiah asing di lepas pantai negara tersebut. Ia juga mengatakan kepada angkatan laut untuk mengusir kapal-kapal yang tidak berwenang, walaupun sebelumnya membiarkan ahli kelautan China beroperasi di sana.

Tidak ada penjelasan mengenai keputusan Duterte tersebut. Duterte selama ini membina hubungan hangat dengan China, seolah-olah menarik pinjaman dan investasi serta mengurangi ketergantungan Manila ke Amerika Serikat (AS).

Area fokusnya adalah Benham Rise, dimana Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2012 mengumumkan bagian dari landas kontinen Filipina. Manila tahun lalu menamainya Philippine Rise.

"Biarkan saya menjadi sangat jelas mengenai hal ini: Philippine Rise adalah milik kami dan setiap petunjuk terbuka untuk semua orang harus diakhiri dengan deklarasi ini," kata Duterte pada sebuah pertemuan kabinet, menurut sebuah postingan di Facebook oleh Menteri Pertaniannya, Emmanuel Pinol, yang disitir Reuters, Selasa (6/2/2018).

Daerah Philippine Rise kira-kira seukuran Yunani dan diyakini kaya akan keanekaragaman hayati dan tuna. Para ilmuwan dari AS dan Jepang telah mensurvei berkali-kali.

Namun, kepentingan China, termasuk sekitar 18 permintaan resmi dalam 17 tahun, telah menyebabkan kekhawatiran di kalangan nasionalis Filipina yang tidak mempercayai niatnya setelah berpuluh-puluh tahun perselisihan dan perambahan yang dirasakan oleh Beijing di Laut Cina Selatan.

Benham Rise tidak berada di Laut Cina Selatan dan Beijing tidak mengklaimnya.

Menurut Pinol, Duterte mengatakan bahwa angkatan laut harus menempatkan kapal untuk mengusir kapal nelayan atau kapal penelitian, dan dia ingin angkatan udara melakukan patroli di daerah tersebut.

Pinol mengatakan bahwa departemen pertanian telah mengirim dua kapal penelitian untuk memantau "kelompok asing" dan militer akan menggunakan kendaraan pengintai tanpa awak.

Dia mengatakan perintah presiden tersebut berasal dari sebuah pernyataan dari "diplomat tingkat rendah di negara lain" yang mengatakan bahwa wilayah tersebut bukan milik negara manapun. Namun Pinol tidak menjelaskan lebih jauh.

Juru bicara kepresidenan Harry Roque membenarkan tatanan Duterte, yang menurutnya merupakan "masalah keamanan nasional".

Roque tidak memberikan penjelasan mengapa keputusan itu keluar hanya beberapa minggu setelah Duterte secara pribadi mendukung penelitian China di Benham Rise untuk dilakukan bersama dengan ilmuwan Filipina.

"Hak kedaulatan kita tidak diragukan lagi," kata Roque dalam sebuah jumpa pers reguler.

"Semua lisensi dianggap dibatalkan. Tidak ada entitas asing yang melakukan penelitian ilmiah," tegas Roque, menambahkan bahwa bagian yang tidak bersalah akan diizinkan, sesuai dengan hukum internasional.

Tidak ada tanggapan segera dari pemerintah China, yang berencana melakukan penelitian bulan ini.
(ian)
Berita Terkait
Diskusi Peta dan Kemunculan...
Diskusi Peta dan Kemunculan Bangsa Filipina dengan Pembicara Sejarawan Ternama
Presiden Filipina Duterte...
Presiden Filipina Duterte Bersaing dengan Putrinya Perebutkan Kursi Wapres
Pelaku Bom Filipina...
Pelaku Bom Filipina Disebut WNI, Menlu: Masih Diselidiki
Duterte Incar Kursi...
Duterte Incar Kursi Wapres Filipina setelah Lengser
Musuh Sekaligus Pengkritik...
Musuh Sekaligus Pengkritik Perang Narkoba Duterte Maju Pilpres Filipina
Filipina Sebut Pelaku...
Filipina Sebut Pelaku Pemboman di Jolo 2 Wanita, Salah Satunya WNI
Berita Terkini
Sandera Israel Ini Terluka...
Sandera Israel Ini Terluka Parah usai Dibom Zionis 2 Kali di Gaza, Memohon Diselamatkan
29 menit yang lalu
Jepang Protes Keras...
Jepang Protes Keras karena Wilayahnya Dimasuki Helikopter dan 4 Kapal China
1 jam yang lalu
Pria Ini Dapat Transferan...
Pria Ini Dapat Transferan Nyasar Rp256 Juta dari Bank, tapi Menolak Mengembalikan Semuanya
1 jam yang lalu
Oposisi Jerman Desak...
Oposisi Jerman Desak NATO Diganti Aliasi Baru yang Libatkan Rusia dan AS
2 jam yang lalu
Langka, Pesawat Turki...
Langka, Pesawat Turki Kerjai Jet Tempur Israel saat Bombardir Suriah
3 jam yang lalu
Donald Trump Unggah...
Donald Trump Unggah Gambar Dirinya sebagai Paus, Picu Kemarahan Katolik
4 jam yang lalu
Infografis
Benarkah Kapal Nabi...
Benarkah Kapal Nabi Nuh Kayunya Berasal dari Indonesia?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved