Jika AS-Korsel Latihan Perang Lagi, Korut Tak akan Duduk Diam

Jum'at, 02 Februari 2018 - 14:18 WIB
Jika AS-Korsel Latihan...
Jika AS-Korsel Latihan Perang Lagi, Korut Tak akan Duduk Diam
A A A
SEOUL - Rezim Kim Jong-un menyatakan, Korea Utara (Korut) tak akan duduk diam melihat Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Kosel) melakukan latihan perang gabungan usai Olimpiade Musim Dingin.

Peringatan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong Ho melalui surat yang ditujukan kepada PBB.

Pyongyang belum menguji tembak peluru kendali (rudal) lagi sejak akhir November 2017. Sebaliknya, memilih mengadakan dialog dengan Korsel pada bulan Januari.

Dialog atau perundingan langka itu merupakan yang pertama kali dalam dua tahun terakhir di tengah ketegangan yang terus meningkat di semenanjung Korea.

“Kapan pun latihan militer gabungan terjadi, perdamaian dan keamanan semenanjung Korea terancam dengan serius,” bunyi surat dari Menlu Korut yang dilansir Reuters, Jumat (2/2/2018).

“Ketidakpercayaan dan konfrontasi antar-Korea sampai di puncak, sehingga menciptakan kesulitan dan hambatan yang besar menjelang dialog yang sulit,” lanjut surat Menlu Ri.

”Kami juga akan berupaya memperbaiki hubungan antar-Korea di masa depan, tapi tidak pernah duduk diam berkenaan dengan tindakan jahat untuk melemparkan selimut basah atas usaha kami,” imbuh surat tersebut.

Amerika Serikat dan Korea Selatan telah sepakat untuk menghentikan latihan militer gabungan awal tahun ini sampai setelah Korea Selatan mengadakan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, yang dimulai minggu depan.

Joseph Yun, utusan khusus AS untuk Korut mengatakan pada hari Kamis bahwa semua opsi tetap ada di atas meja untuk menyelesaikan krisis mengenai program rudal nuklir Korea Utara. Namun dia menganggap administrasi Trump tidak memicu tindakan militer.

Dalam surat tersebut, Korut juga mengatakan bahwa AS “menyesatkan” opini publik dengan mengklaim tindakan kerasnya telah mamaksa perundingan antar-Korea.

”Fakta bahwa titik balik dramatis telah dibuat untuk perdamaian dan stabilitas, rekonsiliasi dan kerja sama nasional, dan penyatuan kembali di semenanjung Korea di mana bahaya perang yang tersentuh pergi berkat cinta mulia bangsa dengan yang mulia Kamerad Kim Jong-un,” sambung surat Menlu Ri.

”Namun, pihak berwenang AS menyesatkan opini publik seolah-olah dialog antar-Korea adalah hasil dari sanksi dan tekanan terberat yang dikenakan pada negara kami.”

Perundingan antara kedua Korea tersebut menyusul kebuntuan sepanjang tahun antara Korut dan AS di mana kedua negara saling bertukar ancaman serangan nuklir.
(mas)
Berita Terkait
Korea Utara Gelar Latihan...
Korea Utara Gelar Latihan Serangan Nuklir Taktis
Korea Utara Sebut Perang...
Korea Utara Sebut Perang Nuklir Sudah Dekat
Korea Utara Marah Kapal...
Korea Utara Marah Kapal Selam Nuklir AS Muncul di Korea Selatan
Korea Utara Marah Korea...
Korea Utara Marah Korea Selatan dan Amerika Serikat Mulai Latihan Militer
Digertak 2 Pesawat Pengebom...
Digertak 2 Pesawat Pengebom B-1 Amerika Serikat, Begini Respons Korea Utara
China Tuding Amerika...
China Tuding Amerika Serikat Kacaukan Semenanjung Korea
Berita Terkini
Bagaimana Pakistan Mengembangkan...
Bagaimana Pakistan Mengembangkan Sistem Pertahanan ABC Mengalahkan India?
33 menit yang lalu
Dulu India Jadi Pendukung...
Dulu India Jadi Pendukung Palestina, tapi Perang Pakistan Mengubah Segalanya
1 jam yang lalu
Ini Peran Israel dalam...
Ini Peran Israel dalam Memperkeruh Perang India dan Pakistan
2 jam yang lalu
Siapa Peter Fitzek?...
Siapa Peter Fitzek? Pemimpin Ekstremis yang Mengaku sebagai Raja Kerajaan Jerman
2 jam yang lalu
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Umat Muslim di Pakistan Vs India
5 jam yang lalu
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
7 jam yang lalu
Infografis
Khamenei: Negosiasi...
Khamenei: Negosiasi dengan AS Tak akan Selesaikan Masalah Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved