Tillerson Desak Negara Teluk dan Qatar Segera Berdamai

Rabu, 31 Januari 2018 - 16:40 WIB
Tillerson Desak Negara...
Tillerson Desak Negara Teluk dan Qatar Segera Berdamai
A A A
DOHA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson mendesak negara-negara Teluk, yang dipimpin oleh Arab Saudi untuk segera menyelesaikan permasalahan dengan Qatar. Tillerson menyebut, stabilitas regional dipertaruhkan dalam hal ini.

Tillerson, yang berbicara saat membuka dialog strategis pertama Qatar dan AS menuturkan bahwa konflik antara Doha dan negara Teluk, jika terus dibiarkan akan memberikan dampak negatif, bukan hanya bagi kawasan, tapi juga untuk dunia internasional.
"Ketika perselisihan negara Teluk mendekati delapan bulan, AS telah menyatakan keprihatinan akan hal ini sejak awal," ucap Tillerson dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir CNBC pada Rabu (31/1).
"Perselisihan ini telah memiliki konsekuensi negatif langsung secara ekonomi dan militer bagi mereka yang terlibat, dan juga AS. Kami prihatin dengan retorika dan propaganda yang ditampilkan di wilayah ini, yang muncul setiap hari di media utama Arab dan media sosial," sambungnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Pertahanan AS, James Mattis, yang mengatakan bahwa persatuan negara-negara Teluk akan memberikan dampak positif dalam upaya memberantas terorisme.
"Sangat penting bahwa semua pihak meminimalkan retorika, menahan diri untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, dan bekerja menuju sebuah resolusi. Dewan Kerjasama Teluk Bersatu (GCC) memperkuat efektivitas kami di banyak bidang, terutama mengenai upaya kontraterorisme, mengalahkan ISIS, dan melawan penyebaran pengaruh jahat Iran," ucap Mattis.
Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dan memotong hubungan transportasi dengan Qatar pada Juni 2017, dengan menuduhnya mendukung kelompok-kelompok teroris dan mendestabilisasi wilayah tersebut, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Qatar.
Saudi dan sekutunya kemudian mengatakan bahwa mereka memboikot Qatar dan bukan memblokade negara itu. Namun Qatar mengatakan tindakan tetangganya tidak dapat dibenarkan.Hubungan kedua pihak memburuk pada akhir musim panas 2017, setelah Qatar memulihkan hubungan diplomatik dengan saingan berat Arab Saudi, yakni Iran.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4808 seconds (0.1#10.140)