Pria Ini Tewas usai Tersedot ke Mesin MRI di RS Mumbai
A
A
A
MUMBAI - Seorang pria berusia 32 tahun meninggal setelah tersedot ke mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau mesin Pencitraan Resonansi Magnetik di sebuah rumah sakit (RS) di Mumbai.
Insiden itu terjadi pada hari Sabtu, 27 Januari 2018. Korban yang bernama Rajesh Maru awalnya membawa sebuah tabung oksigen saat dia menemani orang tua yang berusia lanjut ke ruang MRI di RS BYL Nair Charitable.
Saudara ipar Maru, Harish Solanki, mengatakan seorang anak laki-laki lingkungan RS mengatakan kepada mereka bahwa tidak masalah membawa silinder. Namun, benda yang mengandung logam tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruang MRI karena bisa tersedot oleh magnet mesin yang kuat.
”Ketika kami mengatakan kepadanya bahwa barang logam tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan MRI, dia berkata 'sab chalta hai, hamara roz ka kaam hai' (tidak apa-apa, kami melakukannya setiap hari). Dia juga mengatakan bahwa mesinnya dimatikan. Dokter dan teknisi tidak mengatakan apapun,” kata Solanki yang dikutip The Statesman.
Saksi mata mengatakan Maru tersedot ke mesin MRI dengan kekuatan besar.
”Begitu Rajesh (Maru) masuk dengan silinder, ternyata mesinnya menyala, dia tersedot dan tangannya tertancap di sana, tubuhnya membengkak dan dia tidak dapat berbicara, karena kecerobohannya Rajesh meninggal,” kata Solanki seperti dikutip NDTV, Senin (29/1/2018).
Maru dilaporkan mengalami pendarahan saat ditarik dari mesin MRI. Dia dilarikan ke bangsal darurat, di mana dia meninggal dalam waktu 10 menit.
Anggota parlemen BJP Mangal Prabhat Lodha telah menuntut kompensasi dan tindakan keras terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kematian Maru.
Dokter RS; Siddhant Shah, bangsawan Vitthal Chavan dan petugas lingkungan Sunita Surve juga dituntut atas tuduhan lalai yang menyebabkan kematian korban. Ketiganya ditangkap kemarin.
Perwakilan rumah sakit tersebut, Dr Ramesh Bharmal, mengatakan bahwa mereka melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Insiden itu terjadi pada hari Sabtu, 27 Januari 2018. Korban yang bernama Rajesh Maru awalnya membawa sebuah tabung oksigen saat dia menemani orang tua yang berusia lanjut ke ruang MRI di RS BYL Nair Charitable.
Saudara ipar Maru, Harish Solanki, mengatakan seorang anak laki-laki lingkungan RS mengatakan kepada mereka bahwa tidak masalah membawa silinder. Namun, benda yang mengandung logam tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruang MRI karena bisa tersedot oleh magnet mesin yang kuat.
”Ketika kami mengatakan kepadanya bahwa barang logam tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan MRI, dia berkata 'sab chalta hai, hamara roz ka kaam hai' (tidak apa-apa, kami melakukannya setiap hari). Dia juga mengatakan bahwa mesinnya dimatikan. Dokter dan teknisi tidak mengatakan apapun,” kata Solanki yang dikutip The Statesman.
Saksi mata mengatakan Maru tersedot ke mesin MRI dengan kekuatan besar.
”Begitu Rajesh (Maru) masuk dengan silinder, ternyata mesinnya menyala, dia tersedot dan tangannya tertancap di sana, tubuhnya membengkak dan dia tidak dapat berbicara, karena kecerobohannya Rajesh meninggal,” kata Solanki seperti dikutip NDTV, Senin (29/1/2018).
Maru dilaporkan mengalami pendarahan saat ditarik dari mesin MRI. Dia dilarikan ke bangsal darurat, di mana dia meninggal dalam waktu 10 menit.
Anggota parlemen BJP Mangal Prabhat Lodha telah menuntut kompensasi dan tindakan keras terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kematian Maru.
Dokter RS; Siddhant Shah, bangsawan Vitthal Chavan dan petugas lingkungan Sunita Surve juga dituntut atas tuduhan lalai yang menyebabkan kematian korban. Ketiganya ditangkap kemarin.
Perwakilan rumah sakit tersebut, Dr Ramesh Bharmal, mengatakan bahwa mereka melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
(mas)