Puigdemont Yakin Didukung Parlemen Jadi Presiden Catalonia
A
A
A
KOPENHAGEN - Mantan Presiden Catalonia Carles Puigdemont menyatakan kembalinya dari pengasingan ke Barcelona akan bagus bagi demokrasi Spanyol. Meski demikian, dia tidak mengatakan apakah akan kembali ke Spanyol.
Puigdemont saat berada di Copenhagen, kemarin, menyatakan, mayoritas parlemen Catalonia mendukung dia sebagai presiden di wilayah itu setelah pemilu pada Desember. Partai-partai pendukung kemerdekaan meraih suara mayoritas dalam pemilu parlemen tersebut. "Saya presiden terpilih dan di sana mayoritas di parlemen kita juga mencalonkan saya sebagai presiden sehingga itu bagian dari solusi," ujar Puigdemont saat berkunjung ke Copenhagen, Selasa (23/1/2018), dikutip kantor berita Reuters.
Saat ditanya apakah dia akan kembali ke Spanyol, Puigdemont menjawab, "Kembalinya saya di Barcelona tidak hanya akan menjadi berita bagus bagi rakyat Catalan yang mendukung kami, tapi juga rakyat Spanyol dan demokrasi Spanyol." Kendati demikian, Puigdemont tidak menyatakan kapan dia akan kembali ke Spanyol.
Pada Senin (22/1/2018), parlemen Catalonia mencalonkan Puigdemont sebagai kandidat presiden di wilayah itu. Pemerintah Spanyol memecat Puigdemont dari jabatan presiden pada Oktober lalu, setelah dia menggelar referendum ilegal dan mendeklarasikan kemerdekaan Catalonia. Puigdemont kemudian lari ke Belgia saat Pemerintah Spanyol mengajukan dakwaan pemberontakan dan penghasutan padanya. Spanyol juga mengontrol langsung Catalonia dan menggelar pemilu parlemen baru.
"Saya mengundang semua partai negara ini untuk melakukan upaya yang dapat memberi hasil positif," ujar Puigdemont.
Sementara itu, otoritas Spanyol mengawasi perbatasan untuk memastikan Puigdemont tidak mengambil jalur belakang untuk masuk ke negara itu dan dilantik sebagai presiden oleh parlemen Catalonia. Pemerintah Spanyol menegaskan tidak seorang pun bisa dipilih atau memimpin dari negara lain. Menteri Dalam Negeri Spanyol Juan Ignacio Zoido khawatir Puigdemont berupaya kembali ke parlemen di Barcelona untuk mengikuti voting pemilihan dia sebagai presiden Catalonia.
"Kami pastikan ini tidak dapat terjadi, di perbatasan dan dalam perbatasan, di mana pun," katanya pada jaringan Antena 3 TV. Menurut Zoido, otoritas Spanyol telah bekerja siang dan malam untuk mencegah semua upaya Puigdemont kembali ke negara itu tanpa terdeteksi. "Kami akan pastikan dia tidak dapat masuk, meski bersembunyi di dalam mobil," katanya.
Para anggota parlemen Catalonia akan menggelar voting untuk pencalonan Puigdemont pada 31 Januari nanti. Puigdemont telah mencabut permintaan agar diizinkan voting memilih dia dengan diwakilkan. Tidak jelas mengapa dia mencabut permintaan itu atau apakah dia berencana berada di parlemen secara langsung untuk mengikuti voting presiden baru tersebut.
Puigdemont saat berada di Copenhagen, kemarin, menyatakan, mayoritas parlemen Catalonia mendukung dia sebagai presiden di wilayah itu setelah pemilu pada Desember. Partai-partai pendukung kemerdekaan meraih suara mayoritas dalam pemilu parlemen tersebut. "Saya presiden terpilih dan di sana mayoritas di parlemen kita juga mencalonkan saya sebagai presiden sehingga itu bagian dari solusi," ujar Puigdemont saat berkunjung ke Copenhagen, Selasa (23/1/2018), dikutip kantor berita Reuters.
Saat ditanya apakah dia akan kembali ke Spanyol, Puigdemont menjawab, "Kembalinya saya di Barcelona tidak hanya akan menjadi berita bagus bagi rakyat Catalan yang mendukung kami, tapi juga rakyat Spanyol dan demokrasi Spanyol." Kendati demikian, Puigdemont tidak menyatakan kapan dia akan kembali ke Spanyol.
Pada Senin (22/1/2018), parlemen Catalonia mencalonkan Puigdemont sebagai kandidat presiden di wilayah itu. Pemerintah Spanyol memecat Puigdemont dari jabatan presiden pada Oktober lalu, setelah dia menggelar referendum ilegal dan mendeklarasikan kemerdekaan Catalonia. Puigdemont kemudian lari ke Belgia saat Pemerintah Spanyol mengajukan dakwaan pemberontakan dan penghasutan padanya. Spanyol juga mengontrol langsung Catalonia dan menggelar pemilu parlemen baru.
"Saya mengundang semua partai negara ini untuk melakukan upaya yang dapat memberi hasil positif," ujar Puigdemont.
Sementara itu, otoritas Spanyol mengawasi perbatasan untuk memastikan Puigdemont tidak mengambil jalur belakang untuk masuk ke negara itu dan dilantik sebagai presiden oleh parlemen Catalonia. Pemerintah Spanyol menegaskan tidak seorang pun bisa dipilih atau memimpin dari negara lain. Menteri Dalam Negeri Spanyol Juan Ignacio Zoido khawatir Puigdemont berupaya kembali ke parlemen di Barcelona untuk mengikuti voting pemilihan dia sebagai presiden Catalonia.
"Kami pastikan ini tidak dapat terjadi, di perbatasan dan dalam perbatasan, di mana pun," katanya pada jaringan Antena 3 TV. Menurut Zoido, otoritas Spanyol telah bekerja siang dan malam untuk mencegah semua upaya Puigdemont kembali ke negara itu tanpa terdeteksi. "Kami akan pastikan dia tidak dapat masuk, meski bersembunyi di dalam mobil," katanya.
Para anggota parlemen Catalonia akan menggelar voting untuk pencalonan Puigdemont pada 31 Januari nanti. Puigdemont telah mencabut permintaan agar diizinkan voting memilih dia dengan diwakilkan. Tidak jelas mengapa dia mencabut permintaan itu atau apakah dia berencana berada di parlemen secara langsung untuk mengikuti voting presiden baru tersebut.
(amm)