Korut Lanjutkan Proyek Rudal Balistik Berbasis Kapal Selam
A
A
A
WASINGTON - Korea Utara (Korut) dilaporkan melanjutkan rencana untuk mempersiapkan uji coba meluncurkan rudal dari kapal selam (SLBMs) di masa depan. Hal itu berdasarkan sebuah gambar citra satelit komersil terbaru.
Citra satelit memperlihatkan sebuah tongkang baru telah dipindahkan ke dermaga di galangan kapal sejak gambar sebelumnya diambil pada bulan Desember.
"Dermaga biasanya berada ditempat saat badan kapal dipindahkan menyelam dalam-dalam namun memerlukan sistem, seperti pompa, listrik dan komunikasi, yang akan dipasang," sadur Independent dari situs analisis North38, Kamis (18/1/2018).
Laporan tersebut juga menyatakan ada sebuah crane kecil yang mengapung ditambatkan di samping tongkang, dengan boomingnya melayang di atas kapal.
"Tujuan dari pekerjaan itu tidak jelas. Ini mungkin menyangkut tahap akhir perbaikan sebelum kapal tongkang dinyatakan beroperasi," kata Joseph S Bermudez Jr, seorang analis di North38.
Ia juga mengatakan tidak jelas kapan tongkang tersebut akan mulai beroperasi.
Kim Jong-un, pemimpin negara totaliter, telah menolak untuk menghentikan tujuan pengembangan rudal nuklir yang mampu menghantam Amerika Serikat (AS) meski sanksi internasional semakin parah.
Pada saat yang sama, Korut dan Korea Selatan (Korsel) telah sampai pada suatu pendekatan yang sesuai dengan sejumlah proyek kolaboratif di Olimpiade Musim Dingin tahun ini di Korsel.
Kritikus memperingatkan bahwa tindakan Korut merupakan upaya untuk menggunakan hubungan yang lebih baik dengan Korsel guna melemahkan sanksi internasional pimpinan AS karena memerlukan waktu untuk menyempurnakan program senjata nuklir.
Namun presiden Korsel, Moon Jae-in, telah memuji Donald Trump karena pendekatannya yang agresif terhadap diplomasi dengan Korut.
"Presiden Trump pantas mendapat pujian besar karena telah membantu pembicaraan baru antar Korea," kata Jae-in.
Citra satelit memperlihatkan sebuah tongkang baru telah dipindahkan ke dermaga di galangan kapal sejak gambar sebelumnya diambil pada bulan Desember.
"Dermaga biasanya berada ditempat saat badan kapal dipindahkan menyelam dalam-dalam namun memerlukan sistem, seperti pompa, listrik dan komunikasi, yang akan dipasang," sadur Independent dari situs analisis North38, Kamis (18/1/2018).
Laporan tersebut juga menyatakan ada sebuah crane kecil yang mengapung ditambatkan di samping tongkang, dengan boomingnya melayang di atas kapal.
"Tujuan dari pekerjaan itu tidak jelas. Ini mungkin menyangkut tahap akhir perbaikan sebelum kapal tongkang dinyatakan beroperasi," kata Joseph S Bermudez Jr, seorang analis di North38.
Ia juga mengatakan tidak jelas kapan tongkang tersebut akan mulai beroperasi.
Kim Jong-un, pemimpin negara totaliter, telah menolak untuk menghentikan tujuan pengembangan rudal nuklir yang mampu menghantam Amerika Serikat (AS) meski sanksi internasional semakin parah.
Pada saat yang sama, Korut dan Korea Selatan (Korsel) telah sampai pada suatu pendekatan yang sesuai dengan sejumlah proyek kolaboratif di Olimpiade Musim Dingin tahun ini di Korsel.
Kritikus memperingatkan bahwa tindakan Korut merupakan upaya untuk menggunakan hubungan yang lebih baik dengan Korsel guna melemahkan sanksi internasional pimpinan AS karena memerlukan waktu untuk menyempurnakan program senjata nuklir.
Namun presiden Korsel, Moon Jae-in, telah memuji Donald Trump karena pendekatannya yang agresif terhadap diplomasi dengan Korut.
"Presiden Trump pantas mendapat pujian besar karena telah membantu pembicaraan baru antar Korea," kata Jae-in.
(ian)