Desa Terdingin di Dunia Ini Minus 62 Derajat Celsius, Termometer Pun Pecah

Selasa, 16 Januari 2018 - 14:40 WIB
Desa Terdingin di Dunia...
Desa Terdingin di Dunia Ini Minus 62 Derajat Celsius, Termometer Pun Pecah
A A A
SIBERIA - Oymyakon, nama desa superdingin di Kota Siberia, Rusia, ini. Pada 14 Januari 2018, termometer mendeteksi suhu di desa itu tercatat minus 62 derajat Celsius sebelum akhirnya alat ukur itu pecah karena tak kuat.

Beberapa hari sebelumnya, suhu di Oymaykon bahkan tercatat minus 67,7 derajat Celcius dan tercatat sebagai desa terdingin di dunia.

Saban musim dingin, setiap objek yang terlihat Oymyakon terlihat membeku. Satu-satunya wilayah yang layak dibandingkan dengan desa itu adalah area tak berpenghuni di Antartika.

Meski jadi desa terdingin di dunia, sekitar 500 penduduknya tetap menjalankan bisnis seperti biasa. Oymyakon adalah Kutub Dingin, sebuah titik di Belahan Bumi Utara yang paling dingin.

Selama suhu tidak turun secara ekstrem seperti pada musim dingin saat ini, suhu rata-rata di desa itu minus 45 derajat Celsius.

Jadi area berpenghuni terdingin di dunia, desa itu justru memikat para turis mancanegara. Sekelompok turis China pada akhir pekan lalu membuat penduduk lokal kagum, karena nekat berenang dengan pakaian minim.

Aksi berani para turis China itu diabadikan dalam video yang diunggah jurnalis Seperti wartawan jurnalis Yakutia, Elena Pototskaya. ”Hari ini di Kutub Dingin di Oymyakon, di embun minus 65 derajat Celsius, turis China berenang di mata air bebas es Yeyemu,” kata Elena, dalam videonya yang dilansir The Siberian Times, Selasa (16/1/2018).

”Ini tidak membeku bahkan di salju yang parah di Oymyakon. Ngeri! Kami penduduk setempat, takut untuk pergi keluar dalam kondisi dingin seperti ini. Dan di sini para turis berenang ...!,” lanjut Elena.

Secara resmi, suhu dingin di Oymyakon pernah mencapai minus 67,7 derajat Celsius pada bulan Februari 1933. Pada tahun 1885, di wilayah terdekatnya, Verkhoyansk, suhu pernah mencapai minus 68 derajat Celsius, namun catatan itu tak diakui secara resmi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1540 seconds (0.1#10.140)