Merasa Tidak Dapat Melayani Trump, Dubes AS untuk Panama Mundur

Sabtu, 13 Januari 2018 - 11:47 WIB
Merasa Tidak Dapat Melayani...
Merasa Tidak Dapat Melayani Trump, Dubes AS untuk Panama Mundur
A A A
WASHINGTON - Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Panama, John Feeley, mengundurkan diri dari jabatannya. Diplomat karir dan mantan pilot helikopter Korps Marinir itu mengatakan ia merasa tidak dapat lagi melayani Presiden Donald Trump.

Pengunduran diri Feeley telah disampaikan kepada pejabat Departemen Luar Negeri pada 27 Desember. Pengunduran diri itu juga bukan merupakan tanggapan atas dugaan penggunaan kata "shithole" Trump untuk menggambarkan negara-negara Haiti dan Afrika pada sebuah pertemuan.

Baca Juga: Trump Dituding Umpat Afrika dan Haiti sebagai Negara 'Shithole'

Trump sendiri menyangkal menggunakan istilah tersebut.

Baca Juga: Tuai Kecaman, Trump Sangkal Lontarkan Umpatan Negara 'Shithole'

Feeley, salah satu diplomat spesialis Amerika Latin departemen tersebut dan termasuk pejabat senior, menjelaskan bahwa dia telah sampai di tempat di mana dia tidak lagi merasa dapat melayani AS di bawah Trump.

"Sebagai dinas layanan luar negeri junior, saya menandatangani sumpah untuk melayani dengan setia presiden dan pemerintahannya secara apolitis, bahkan ketika saya mungkin tidak setuju dengan kebijakan tertentu," kata Feeley, menurut sebuah kutipan surat pengunduran dirinya.

"Instruktur saya menjelaskan bahwa jika saya yakin saya tidak dapat melakukan itu, saya akan merasa terhormat untuk mengundurkan diri. Waktu itu telah tiba," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (13/1/2018).

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengkonfirmasi kepergian Feeley. "Feeley telah memberitahu Gedung Putih, Departemen Luar Negeri, dan Pemerintah Panama tentang keputusannya untuk pensiun karena alasan pribadi, pada tanggal 9 Maret tahun ini," kata juru bicara tersebut.

Berbicara kepada wartawan, Wakil Menteri Luar Negeri Steve Goldstein mengatakan bahwa dia mengetahui rencana keberangkatan Feeley pada hari Kamis pagi, sebelum dugaan penggunaan istilah vulgar Trump tersebut, dan mengatakan bahwa duta besar tersebut mundur karena alasan pribadi.

"Setiap orang memiliki garis yang tidak akan mereka lewati," kata Goldstein kepada wartawan di Departemen Luar Negeri.

"Jika duta besar merasa bahwa dia tidak dapat lagi melayani maka dia telah membuat keputusan yang tepat untuk dirinya sendiri dan kami menghormati itu," imbuhnya.

Pejabat AS menolak untuk membahas alasan Feeley meninggalkan departemen tersebut setelah menempuh karir yang panjang, sebagian besar dihabiskan untuk mengerjakan isu-isu Amerika Latin.

Beberapa kebijakan Trump telah dianggap secara luas di wilayah itu sebagai permusuhan dengan Amerika Latin.

Pemerintahan Trump telah mengambil sikap ketat terhadap imigrasi dari Amerika Latin, terutama dengan langkah mengusir ratusan ribu imigran dari El Salvador, Haiti dan Nikaragua yang mendapat manfaat dari status perlindungan sementara setelah bencana alam.

Karier Feeley termasuk menjabat sebagai pejabat nomor 2 di biro Departemen Luar Negeri yang berurusan dengan Amerika Latin, sebagai wakil kepala misi di kedutaan AS di Mexico City dan sebagai direktur urusan Amerika Tengah di Washington.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8903 seconds (0.1#10.140)