Irwandi, Profesor 'Halal' Indonesia Raih Penghargaan Top di Saudi
A
A
A
RIYADH - Profesor Irwandi Jawsir asal Indonesia memenangkan King Faisal Prize 2018 di Arab Saudi. Penghargaan top ini diberikan atas kontribusinya terhadap pengembangan “Ilmu Halal”.
Irwandi merupakan profesor kelahiran 20 Desember 1970. Dia memperoleh gelar sarjana di bidang Nutrisi dan Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dia meraih gelar doktor di bidang Biokimia Pangan dari Universitas Putra di Malaysia pada tahun 2000.
Profesor Irwandi menjabat sebagai Wakil Dekan International Institute for Halal Research and Training (INHART) dan Sekretaris Dewan Profesor Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM).
Dia telah memegang beberapa posisi akademis dan administratif selama kariernya. Dia telah menerbitkan lebih dari 120 artikel di jurnal ilmiah, di samping 30 penelitian tentang Ilmu Halal. Dia telah menerima lebih dari 60 penghargaan.
King Faisal Prize 2018 diberikan kepada Irwandi atas jasanya dalam mengembangkan metode baru untuk menganalisis zat yang digunakan dalam pembuatan “alternatif makanan halal”.
Dia juga berjasa dalam prosedur praktis untuk memproduksi gelatin halal dari sumber halal seperti; unta dan ikan
Mengutip laporan Saudi Gazette, semalam (11/1/2018), penghargaan bergengsi dari Saudi untuk Irwandi itu mencakup sertifikat tulisan tangan yang merangkum karyanya, medali emas 24 karat, dan uang tunai USD200.000 atau sekitar Rp2,6 miliar.
Irwandi merupakan profesor kelahiran 20 Desember 1970. Dia memperoleh gelar sarjana di bidang Nutrisi dan Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dia meraih gelar doktor di bidang Biokimia Pangan dari Universitas Putra di Malaysia pada tahun 2000.
Profesor Irwandi menjabat sebagai Wakil Dekan International Institute for Halal Research and Training (INHART) dan Sekretaris Dewan Profesor Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM).
Dia telah memegang beberapa posisi akademis dan administratif selama kariernya. Dia telah menerbitkan lebih dari 120 artikel di jurnal ilmiah, di samping 30 penelitian tentang Ilmu Halal. Dia telah menerima lebih dari 60 penghargaan.
King Faisal Prize 2018 diberikan kepada Irwandi atas jasanya dalam mengembangkan metode baru untuk menganalisis zat yang digunakan dalam pembuatan “alternatif makanan halal”.
Dia juga berjasa dalam prosedur praktis untuk memproduksi gelatin halal dari sumber halal seperti; unta dan ikan
Mengutip laporan Saudi Gazette, semalam (11/1/2018), penghargaan bergengsi dari Saudi untuk Irwandi itu mencakup sertifikat tulisan tangan yang merangkum karyanya, medali emas 24 karat, dan uang tunai USD200.000 atau sekitar Rp2,6 miliar.
(mas)