Rudal Baru China Diklaim Bisa Hantam Basis AS
Rabu, 10 Januari 2018 - 13:55 WIB

Rudal Baru China Diklaim Bisa Hantam Basis AS
A
A
A
BEIJING - Militer China baru-baru ini menguji rudal jarak pendek dan menengah yang bisa menempatkan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) atau Jepang dalam bahaya. Begitu laporan yang diturunkan People’s Liberation Daily Army, surat kabar resmi angkatan bersenjata China.
Surat kabar itu merilis gambar dan rekaman uji coba sebuah rudal yang tampaknya merupakan DF-11 atau DF-16, yang dapat menempuh jarak antara 373 dan 625 mil. Meskipun tidak secara khusus menyebutkan di mana atau kapan tes dilakukan, publikasi tersebut menunjukkan bahwa hal itu dilakukan di beberapa lokasi, South China Morning Post melaporkan.
Diresmikan pada sebuah parade militer pada tahun 2015, DF-16 bisa seakurat rudal jelajah dan mampu membawa tiga hulu ledak nuklir. Senjata jenis ini dapat menargetkan Taiwan dan Pangkalan Marinir AS di Okinawa, serta kepulauan Jepang dan Filipina.
Tes tersebut jika terbukti bisa menjadi tantang tersendiri bagi Taiwan. Pasalnya seorang diplomat papan atas China, Li Kexian, mengatakan bahwa China dapat mengaktifkan undang-undang anti pemisahan diri jika kapal angkatan laut AS dikirim ke Selat Taiwan.
Baca juga:
China Ancam Invasi Taiwan jika Dikunjungi Kapal Perang AS
https://international.sindonews.com/read/1264691/40/china-ancam-invasi-taiwan-jika-dikunjungi-kapal-perang-as-1512976048
People’s Liberation Daily Army juga melaporkan bahwa Presiden China Xi Jinping pekan lalu telah mendesak pasukan untuk "selalu siap berperang" karena negara tersebut terus melakukan langkah dalam mengembangkan teknologi militer.
"Dulu, kami lebih semangat dibanding baja. Sekarang kita punya banyak peralatan, jadi kita membutuhkan semangat yang lebih keras dan kuat untuk menggunakannya," kata Xi.
Baca juga:
Presiden China kepada 7.000 Tentara: Perkuat Latihan dan Siap Perang
https://international.sindonews.com/read/1271443/40/presiden-china-kepada-7000-tentara-perkuat-latihan-dan-siap-perang-1515202558
Sebuah laporan baru-baru ini dari Center for Strategic and International Studies yang berpusat di Washington menunjukkan bahwa China memiliki salah satu program pengembangan rudal balistik paling aktif di seluruh dunia, dan terus meningkatkan kekuatannya.
"Rudal pelayaran dan balistik jarak pendek dan menengah merupakan bagian penting dari upaya penolakan dan penolakan kawasan regional," bunyi laporan tersebut seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (10/1/2018).
China diketahui sejumlah rudal, termasuk rudal balistik jarak menengah DF-26. Rudal ini dikenal sebagai 'Pembunuh Guam' karena kemampuannya untuk menyerang wilayah AS itu dari daratan China. Selan itu ada rudal balistik hipersonik DF-17, yang dapat melakukan perjalanan hampir 870 mil dan dirancang untuk dapat terbang cepat dan lambat agar tidak dapat dideteksi.
China dianggap sebagai negara kekuatan nuklir dan memiliki tentara ketiga yang paling kuat di dunia, menurut Global Firepower Index.
Surat kabar itu merilis gambar dan rekaman uji coba sebuah rudal yang tampaknya merupakan DF-11 atau DF-16, yang dapat menempuh jarak antara 373 dan 625 mil. Meskipun tidak secara khusus menyebutkan di mana atau kapan tes dilakukan, publikasi tersebut menunjukkan bahwa hal itu dilakukan di beberapa lokasi, South China Morning Post melaporkan.
Diresmikan pada sebuah parade militer pada tahun 2015, DF-16 bisa seakurat rudal jelajah dan mampu membawa tiga hulu ledak nuklir. Senjata jenis ini dapat menargetkan Taiwan dan Pangkalan Marinir AS di Okinawa, serta kepulauan Jepang dan Filipina.
Tes tersebut jika terbukti bisa menjadi tantang tersendiri bagi Taiwan. Pasalnya seorang diplomat papan atas China, Li Kexian, mengatakan bahwa China dapat mengaktifkan undang-undang anti pemisahan diri jika kapal angkatan laut AS dikirim ke Selat Taiwan.
Baca juga:
China Ancam Invasi Taiwan jika Dikunjungi Kapal Perang AS
https://international.sindonews.com/read/1264691/40/china-ancam-invasi-taiwan-jika-dikunjungi-kapal-perang-as-1512976048
People’s Liberation Daily Army juga melaporkan bahwa Presiden China Xi Jinping pekan lalu telah mendesak pasukan untuk "selalu siap berperang" karena negara tersebut terus melakukan langkah dalam mengembangkan teknologi militer.
"Dulu, kami lebih semangat dibanding baja. Sekarang kita punya banyak peralatan, jadi kita membutuhkan semangat yang lebih keras dan kuat untuk menggunakannya," kata Xi.
Baca juga:
Presiden China kepada 7.000 Tentara: Perkuat Latihan dan Siap Perang
https://international.sindonews.com/read/1271443/40/presiden-china-kepada-7000-tentara-perkuat-latihan-dan-siap-perang-1515202558
Sebuah laporan baru-baru ini dari Center for Strategic and International Studies yang berpusat di Washington menunjukkan bahwa China memiliki salah satu program pengembangan rudal balistik paling aktif di seluruh dunia, dan terus meningkatkan kekuatannya.
"Rudal pelayaran dan balistik jarak pendek dan menengah merupakan bagian penting dari upaya penolakan dan penolakan kawasan regional," bunyi laporan tersebut seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (10/1/2018).
China diketahui sejumlah rudal, termasuk rudal balistik jarak menengah DF-26. Rudal ini dikenal sebagai 'Pembunuh Guam' karena kemampuannya untuk menyerang wilayah AS itu dari daratan China. Selan itu ada rudal balistik hipersonik DF-17, yang dapat melakukan perjalanan hampir 870 mil dan dirancang untuk dapat terbang cepat dan lambat agar tidak dapat dideteksi.
China dianggap sebagai negara kekuatan nuklir dan memiliki tentara ketiga yang paling kuat di dunia, menurut Global Firepower Index.
(ian)