Trump Terima Tantangan Oprah Winfrey

Rabu, 10 Januari 2018 - 07:37 WIB
Trump Terima Tantangan Oprah Winfrey
Trump Terima Tantangan Oprah Winfrey
A A A
NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merasa gembira jika dapat bersaing dengan Oprah Winfrey dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2020. Hal itu diungkapkan Gedung Putih pada Senin (8/1/2018) waktu lokal setelah Winfrey dipercaya netizen untuk naik arena politik dan maju menjadi presiden AS.

“Kami akan menerima tantangan itu, terlepas apakah yang akan maju Oprah Winfrey atau yang lainnya,” ujar Juru Bicara (Jubir) Gedung Putih, Hogan Gidley, kepada awak media dalam pesawat Air Force One selama penerbangan menuju Nashville, Senin, dikutip Reuters. “Kami siap bersaing dengan siapa pun,”

Winfrey, 63, berhasil mencuri perhatian lewat pidatonya saat menerima penghargaan Cecil B. DeMille selama ajang penghargaan Golden Globe pada Minggu (7/1) malam. Media sosial seperti Twitter langsung diterjang “banjir” tweet dengan hashtag seperti “#Oprahforpresident” dan “#Oprah2020”.

Seperti dilansir CNN yang mengutip dua sahabat dekat Winfrey, dia aktif memikirkan partisipasinya dalam Pilpres. CNN tidak mempublikasikan nama teman Winfrey tersebut karena mereka memintanya demikian. Namun, mereka mengatakan Winfrey tidak pernah mampu membuat keputusan yang bulat.

Pada masa lalu, Winfrey sering mengatakan tidak tertarik mencalonkan diri menjadi presiden. Namun, berdasarkan laporan Los Angeles Times yang mengutip pernyataan Stedman Graham, mitra bisnis dan hidup Winfrey, dia kemungkinan masih malu-malu. “Semuanya bergantung kepada rakyat. Dia pasti akan melakukannya,” katanya.

Sambil mengenakan gaun hitam sebagai tanda dukungan terhadap para korban, Winfrey berbicara di depan khalayak mengenai gerakan melawan pelecahan dan serangan seksual. Dia menegaskan akan membela para korban yang mengalami pelecehan seksual, baik di dunia Hollywood, politik, media, atau sektor lainnya. “Itu seperti pidato selama kampanye,” ujar Sherry Bebitch Jeffe, teman senior Winfrey di Universitas Southern California Fakultas Price School of Public Policy.

Pidato selama sembilan menit itu disambut tepuk tangan berdiri (standing applause) oleh para elite Hollywood dan 220.000 postingan di media sosial yang menyebutkan kata “Oprah” dan “presiden” hanya dalam 24 jam. Hal itu dilaporkan Todd Gorssman dari perusahaan analisis media sosial Talkwalker.

Menurut para pakar politik, setelah Trump memenangi kursi jabatan di Gedung Putih pada 2016 karena ketenarannya di dunia hiburan, peluang Winfrey juga tidak tertutup, bahkan tidak begitu jauh dari Trump. Winfrey merupakan seorang artis, produser televisi dan film, dan Chief Executive channel tv kabel OWN.

Winfrey yang sejak jauh-jauh hari sering diisukan sejalan dengan pendirian politik Partai Demokrat dan terkenal atas jasa sosialnya menggalang dana untuk membantu orang yang kesulitan kemungkinan akan memiliki jumlah pendukung yang banyak jika menjadi calon presiden usungan Partai Demokrat dalam Pilpres 2020.

Dengan koneksi yang lebih luas, Winfrey juga dapat menggalang dana dan dukungan dari para elite Hollywood yang sering dianggap sebagai ATM kandidat Partai Demokrat. “Dia tak diragukan lagi merupakan selebritis yang lebih besar dibandingkan Trump, khususnya dalam hal relasi dengan audiens. Jelas sekali ini akan memberikan keuntungan. Apa yang akan dia lakukan dengan relasi ini?” kata profesor jurnalistik dari Universitas Northeastern Alan Schroeder yang juga penulis bisnis dan politik.

Trump diuntungkan dari ketenarannya untuk memenangi Pilpres dengan adanya peliputan yang lebih banyak dibandingkan kandidat lainnya dari Partai Republik. Dia juga tidak merogoh kocek sedalam rivalnya.

Komite Trump menghabiskan anggaran USD343 juta dalam pilpres, USD47,5 juta di antaranya merupakan dana bantuan dari pengembang real estate. Lawannya dari Partai Demokrat Hillary Clinton menghabiskan anggaran hingga USD585 juta, termasuk uang miliknya sebesar USD1,5 juta.

Winfrey juga dapat menyuntikkan biaya tambahan selama kampanye dengan kekayaannya sendiri. Forbes memperhitungkan kekayannya mencapai USD3 miliar, sedangkan Trump USD3,5 miliar. Dia dibesarkan dalam keluarga miskin dan sukses menjadi host talk show The Oprah Winfrey Show selama 25 tahun.

Jeffe memperingatkan agar masyarakat tidak salah sangka bahwa Hollywood bukan monolit liberal Partai Demokrat. Uang yang dimiliki Hollywod bersumber dari perdagangan dan tenaga kerja yang lebih konservatif, juga dari bisnis. “Winfrey memiliki kredibilitas dengan semuanya,” tandas Jeffe.

Kolumnis satire The New Yorker, Andy Borowitz, menyindir jika terpilih menjadi presiden, Winfrey akan memaksa warga AS untuk membayar USD2 ribu per tahun untuk membaca buku. “Orang-orang cemas Obama akan datang ke rumah dan mengambil senjata dan Winfrey jauh lebih buruk, yakni menjual buku,” sindirnya. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3673 seconds (0.1#10.140)