Kepala Mossad Sebut Israel Memiliki 'Mata dan Telinga' di Iran
A
A
A
TEL AVIV - Kepala Mossad (Badan Intelijen Israel), Yossi Cohen, mengakui bahwa agennya telah disebar di wilayah Iran. Dia memperingatkan pemerintah Israel bahwa Teheran sudah menyebarkan kekuatannya ke berbagai wilayah di Timur Tengah.
Komentar Cohen itu disampaikan dalam sebuah pertemuan tertutup di Kementerian Keuangan Israel.
”Orang-orang Iran menyebar ke Timur Tengah dengan serangkaian kekuatan yang luas, dan hanya ada sedikit yang menahan mereka,” kata Cohen.
”Kami memiliki mata dan telinga, bahkan di Iran,” kata Cohen, seperti dikutip Arutz Sheva, Rabu (10/1/2018). Menurutnya, Iran telah membuat kemajuan yang signifikan di wilayah Timur Tengah.
Komentar Cohen muncul beberapa hari setelah Jaksa Iran, Mohammad Jafar Montazeri, menuduh Israel mengobarkan kerusuhan yang telah melanda Republik Islam tersebut.
Gelombang demo anti-pemerintah Iran yang menewaskan 21 orang terjadi dua bulan setelah mata-mata Mossad dijatuhi hukuman mati di Iran atas tuduhan terlibat dalam serangkaian pembunuhan ilmuwan nuklir Teheran.
Israel dan Iran telah lama menjadi musuh bebuyutan. Tel Aviv menuduh Teheran mengembangkan senjata nuklir dan merencanakan untuk menghancurkan negara Yahudi tersebut.
Pada bulan Desember, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membandingkan Iran dengan rezim Nazi Jerman, karena memiliki tujuan yang sama yakni melenyapkan semua orang Yahudi.
Sebalikany, Iran menuduh Israel menindas kaum Muslim, mendukung kelompok anti-Iran, dan melakukan operasi rahasia di wilayah Iran.
Komentar Cohen itu disampaikan dalam sebuah pertemuan tertutup di Kementerian Keuangan Israel.
”Orang-orang Iran menyebar ke Timur Tengah dengan serangkaian kekuatan yang luas, dan hanya ada sedikit yang menahan mereka,” kata Cohen.
”Kami memiliki mata dan telinga, bahkan di Iran,” kata Cohen, seperti dikutip Arutz Sheva, Rabu (10/1/2018). Menurutnya, Iran telah membuat kemajuan yang signifikan di wilayah Timur Tengah.
Komentar Cohen muncul beberapa hari setelah Jaksa Iran, Mohammad Jafar Montazeri, menuduh Israel mengobarkan kerusuhan yang telah melanda Republik Islam tersebut.
Gelombang demo anti-pemerintah Iran yang menewaskan 21 orang terjadi dua bulan setelah mata-mata Mossad dijatuhi hukuman mati di Iran atas tuduhan terlibat dalam serangkaian pembunuhan ilmuwan nuklir Teheran.
Israel dan Iran telah lama menjadi musuh bebuyutan. Tel Aviv menuduh Teheran mengembangkan senjata nuklir dan merencanakan untuk menghancurkan negara Yahudi tersebut.
Pada bulan Desember, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membandingkan Iran dengan rezim Nazi Jerman, karena memiliki tujuan yang sama yakni melenyapkan semua orang Yahudi.
Sebalikany, Iran menuduh Israel menindas kaum Muslim, mendukung kelompok anti-Iran, dan melakukan operasi rahasia di wilayah Iran.
(mas)