Gagal Capai Orbit, Satelit Mata-mata AS Diyakini Hancur
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah satelit mata-mata Amerika Serikat (AS) yang diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, di atas sebuah roket SpaceX pada hari Minggu gagal mencapai orbit dan dianggap sebagai kehilangan besar. Begitu pernyataan dua pejabat AS memberikan penjelasan singkat mengenai misi tersebut.
"Satelit intelijen rahasia, yang dibangun oleh Northrop Grumman Corp, gagal memisahkan diri dari roket Falcon 9 tahap kedua dan diasumsikan telah hancur atau jatuh ke laut," kata kedua pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.
"Satelit tersebut diasumsikan "dihapuskan," kata salah satu pejabat tersebut seperti disitir dari Reuters, Selasa (9/1/2018).
Hilangnya satelit ini pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal.
Kedua pejabat tersebut mengatakan Northrop Grumman membangun satelit bernilai miliaran dolar, yang diberi kode nama Zuma, dan bertanggung jawab untuk memilih kendaraan peluncuran SpaceX Falcon 9.
"Investigasi sedang dilakukan, namun tidak ada indikasi awal adanya sabotase atau gangguan lainnya," kata mereka.
Juru bicara SpaceX James Gleeson mengatakan: "Kami tidak mengomentari misi alam ini; Tapi saat ini ulasan data menunjukkan Falcon 9 dilakukan secara nominal. "
Space Exploration Technologies Corp, yang dipimpin oleh pengusaha Elon Musk, meluncurkan satelit pertamanya untuk militer AS dengan roket Falcon 9 pada bulan Mei tahun lalu.
"Satelit intelijen rahasia, yang dibangun oleh Northrop Grumman Corp, gagal memisahkan diri dari roket Falcon 9 tahap kedua dan diasumsikan telah hancur atau jatuh ke laut," kata kedua pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.
"Satelit tersebut diasumsikan "dihapuskan," kata salah satu pejabat tersebut seperti disitir dari Reuters, Selasa (9/1/2018).
Hilangnya satelit ini pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal.
Kedua pejabat tersebut mengatakan Northrop Grumman membangun satelit bernilai miliaran dolar, yang diberi kode nama Zuma, dan bertanggung jawab untuk memilih kendaraan peluncuran SpaceX Falcon 9.
"Investigasi sedang dilakukan, namun tidak ada indikasi awal adanya sabotase atau gangguan lainnya," kata mereka.
Juru bicara SpaceX James Gleeson mengatakan: "Kami tidak mengomentari misi alam ini; Tapi saat ini ulasan data menunjukkan Falcon 9 dilakukan secara nominal. "
Space Exploration Technologies Corp, yang dipimpin oleh pengusaha Elon Musk, meluncurkan satelit pertamanya untuk militer AS dengan roket Falcon 9 pada bulan Mei tahun lalu.
(ian)