Tanker Iran Tabrak Kapal Barang, 32 Orang Hilang

Senin, 08 Januari 2018 - 07:47 WIB
Tanker Iran Tabrak Kapal Barang, 32 Orang Hilang
Tanker Iran Tabrak Kapal Barang, 32 Orang Hilang
A A A
BEIJING - Kapal tanker Sanchi yang membawa minyak Iran terbakar dan menumpahkan minyak di Laut China Timur setelah tabrakan dengan kapal barang China, kemarin.

Tabrakan itu mengakibatkan 32 kru kapal tanker itu hilang. Proses pencarian masih dilakukan untuk menemukan para kru yang hilang.

Proses pencarian masih dilakukan untuk menemukan para kru yang hilang. “Asap tebal dari kapal tanker yang terbakar itu membumbung ke langit saat upaya penyelamatan terhalang cuaca buruk dan kebakaran di kapal dan sekitar kapal,” ungkap Kepala Organisasi Maritim dan Pelabuhan Iran Mohammad Rastad pada televisi Iran, kemarin.

“Sanchi menabrak kapal barang CF Crystal sekitar 160 mil laut dari pantai dekat Shanghai pada Sabtu (6/1/2018) malam,” papar pernyataan Kementerian Transportasi China.

Kapal tanker berbendera Panama itu berlayar dari Iran ke Korea Selatan (Korsel) membawa 136.000 ton minyak mentah ultra ringan. Jumlah tersebut sama dengan sekitar 1 juta barel minyak bernilai sekitar USD60 juta, sesuai harga minyak mentah dunia.

“Sanchi mengapung dan terbakar sekarang. Ada lapisan minyak dan kami melakukan upaya penyelamatan,” papar Kementerian Transportasi China.

Saluran televisi CCTV menayangkan gambar kapal tanker yang terbakar dan asap tebal yang berwarna hitam keluar dari kapal tersebut. Saat ini telah ada empat kapal penyelamat dan tiga kapal pembersih minyak bergerak menuju lokasi kecelakaan pada pukul 9 pagi, kemarin.

Korsel telah mengirim satu kapal dan helikopter untuk membantu proses penyelamatan. Seorang petugas Penjaga Pantai Korsel mengonfirmasi kapal tanker itu masih terbakar pada pukul 1 siang.

Kapal tanker itu membawa 32 kru yang semuanya warga Iran kecuali dua orang warga Bangladesh. “Ada lingkaran lebar kebakaran di sekitar kapal karena tumpahan minyak dan upaya pencarian serta penyelamatan sedang dilakukan dalam kondisi sulit. Malangnya, hingga sekarang, tidak ada berita tentang kru kapal,” ungkap Rastad.

CF Crystal membawa 21 kru yang semuanya warga China. “Semua kru dari kapal itu dapat diselamatkan dan kapal mereka tak mengalami kerusakan serius,” papar pernyataan Kementerian Transportasi China.

Insiden ini menjadi kecelakaan maritim terbesar pertama yang melibatkan kapal tanker Iran sejak pencabutan sanksi internasional terhadap Iran pada Januari 2016. Saat itu tabrakan melibatkan kapal super tanker yang dioperasikan NITC di Selat Singapura pada Agustus 2016. Meski demikian kecelakaan itu tak mengakibatkan korban jiwa atau pencemaran laut.

Pemerintah China tidak menjelaskan dengan rinci luasnya pencemaran minyak di laut tersebut. Kementerian Luar Negeri China mengeluarkan pernyataan bahwa penyebab tabrakan masih diselidiki.

Data pelacakan kapal Reuters menunjukkan Sanchi dibuat pada 2008 dan dikelola National Iranian Tanker Co (NITC). Pemilik kapal itu adalah Bright Shipping Ltd.

Kapal itu dijadwalkan tiba di Daesan, Korsel dari Pulau Kharg, Iran, pada Minggu (7/1/2018), menurut dapat pelacakan kapal Reuters.

“Kapal Sanchi yang disewakan oleh Hanwha Total Petrochemical Co Ltd memiliki asuransi asing valid,” papar juru bicara Kementerian Minyak Iran Kasra Nouri pada televisi Iran.

Hanwha Total belum memberikan komentar
“CF Crystal yang terdaftar di Hong Kong sedang membawa 64.000 ton biji-bijian dari Amerika Serikat (AS) ke provinsi Guangdong, China,” papar pernyataan otoritas China.

CF Crystal yang dibuat pada 2011 dijadwalkan tiba di China pada 10 Januari, menurut data pelacakan kapal Reuters.

NITC merupakan anak perusahaan National Iranian Oil Company yang diprivatisasi pada 2009. Pada 2011, NITC dimiliki oleh dana pengelola pensiun untuk 5 juta warga Iran.

NITC merupakan perusahaan kapal tanker terbear di Timur Tengah dan dunia. Perusahaan itu mengirimkan minyak mentah Iran untuk pasar ekspor dan terlibat dalam perdagangan kargo minyak mentah untuk 150 perusahaan minyak dunia, termasuk Royal Dutch Shell, Total SA, Saudi Aramco dan produsen di Kuwait dan Abu Dhabi. NITC memiliki kapasitas 11 juta ton minyak per tahun.

Pendapatan NITC sekitar 51% berasal dari Eropa, 26% dari Asia, 15% dari Afrika dan 8% dari wilayah lain termasuk Kanada, Venezuela dan Amerika Latin. NITC menjalankan berbagai regulasi Organisasi Maritim Internasional. Pada 2008, NITC mengirimkan 103 juta ton produk minyak ke penjuru dunia.

Iran memompa sekitar 4 juta barel minyak per hari ke pasar global, dengan sekitar 50% dikirim ke Asia dan sisanya ke Eropa. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5539 seconds (0.1#10.140)