Sekitar 20 Ribu Anak Yatim di Palestina Butuh Bantuan

Senin, 08 Januari 2018 - 00:15 WIB
Sekitar 20 Ribu Anak...
Sekitar 20 Ribu Anak Yatim di Palestina Butuh Bantuan
A A A
JAKARTA - Sekitar 20 ribu anak yatim di Palestina membutuhkan bantuan. Mereka sulit mengakses kebutuhan hidup dan juga pendidikan.

Direktur Bidang Luar Negeri SADAQA Ahmad Rofiqy mengatakan, data PBB menyatakan sekitar 20 ribu anak yatim hidup di Palestina dan 15 ribu diantaranya berada di Gaza. Gaza yang diblokade sejak 2007 dengan tembok pembatas tinggi menghalangi anak-anak yatim ini untuk mengakses makanan, minuman, medis hingga pendidikan. Belum lagi, katanya, hingga saat ini mereka pun terpaksa hidup di puing-puing reruntuhan bangunan akibat konflik berkepanjangan.

"Data kita mereka lahir diatas tahun 2004. Anak yatim ini disimpulkan paling buruk kondisi kemanusiaanya. Mereka tinggal di puing tanpa ayah dan berstatus pengungsi di kota yang sulit mengakses listrik dan air. Dua kebutuhan yang sangat fundamental," katanya di Jakarta, Minggu (7/1/2018).

SADAQA sendiri adalah lembaga sosial kemanusiaan yang berdiri sejak 2017 lalu. Lembaga ini gencar memberikan bantuan ke Palestina.

Rofiqy menjelaskan di Gaza meski ada bantuan pun kadang bantuan itu susah masuk ke kotanya. Ia mengatakan pintu perbatasan Rafah hanya dibuka 2-3 kali per tahun dan hanya selama 2-3 hari saja. Oleh karena itu, jika anak-anak yatim di Palestina ataupun Gaza susah mendapat bantuan dan tidak dipedulikan maka kondisinya akan jauh lebih buruk.

Ia menyatakan dengan adanya program bantuan dari pihaknya ini maka yang muncul bukan hanya citra baik dari pihaknya saja. Melainkan peranan bangsa Indonesia untuk membantu sesama warga dunia akan semakin terlihat di dunia internasional.

Rofiqy menyampaikan saat ini masalah di Palestina tidak lagi dipandang sebagai masalah agama. Akan tetapi masalah di Palestina sudah direspon luas karena berbagai pihak dari latar belakang lain sudah mendukung dan memberikan bantuan ke Palestina.

"Apa yang dilakukan masyarakat Indonesia adalah sesuatu yang positif," ujarnya.

Sementara Direktur SADAQA Afwan Riyadi menjelaskan, pihaknya meluncurkan program Jalin Kasih Yatim Palestina. Program ini merupakan penggalangan santunan rutin bagi anak-anak yatim disana yang kehilangan orangtuanya akibat konflik berkepanjangan di negeri tersebut.

Ia menargetkan mau memberi bantuan kepada 300 anak yatim Palestina tahun ini. Pihaknya berharap bisa menjalin kerja sama orang tua asuh dari Indonesia yang dapat secara rutin diberikan kepada anak yatim Palestina untuk periode satu tahun. Bantuan yang akan diberikan berupa kebutuhan sandang, pangan, papan dan juga beasiswa pendidikan.

Afwan menjelaskan ada tiga alasan program santunan ini harus diadakan. Pertama adalah Rasullulah SAW menyatakan bahwa beliau di akhirat kelak sangat dekat dengan orang yang mengurus anak yatim.

"Rasul menjamin di akhirat kelak mereka yang mengurusi anak yatim akan berdekatan layaknya dua jari," ucapnya.

Kedua, pihaknya berharap akan keberkahan Masjid al Aqsa di Palestina. Dimana Allah SWT menjelaskan dalam Alquran tentang keberkahan yang diberikan di sekeliling masjid suci tersebut. Ketiga adalah anak-anak yatim ini kehilangan orang tuanya di medan perjuangan Islam. Maka yang menyantuni keluarga para syuhada ini juga dapat merasakan keberkahan dari para syuhada di Palestina.

Ia menyampaikan orang tua asuh bisa berdonasi sebesar Rp500 ribu setiap bulannya dengan mendaftar melalui laman lembaganya. Afwan menjelaskan, pihaknya memiliki database anak-anak yatim yang disantuni sehingga donatur akan mengetahui kemana santunan ini diberikan.
(ian)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1132 seconds (0.1#10.140)