AS Bantah Telah Bekukan Dana untuk Pengungsi Palestina

Minggu, 07 Januari 2018 - 13:38 WIB
AS Bantah Telah Bekukan...
AS Bantah Telah Bekukan Dana untuk Pengungsi Palestina
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) membantah kabar yang menyebutkan kalau negara adi daya itu telah membekukan dana sebesar USD125 juta untuk pendanaan sebuah badan PBB yang memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina.

Kabar ini pertama kali dihembuskan situs berita Axios, dimana dilaporkan dana tersebut seharusnya diberikan pada 1 Januari, namun dibekukan sampai pemerintah AS menyelesaikan peninjauan kembali bantuannya kepada Otoritas Palestina dengan menyebutkan tiga diplomat asing yang tidak dikenal.

Seorang sumber di Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa kabar tersebut benar-benar salah. Dia menegaskan bahwa tidak ada pembekuan dana, yang ada adalah masih berlangsungnya negosiasi antara AS dan badan PBB mengenai jumlah bantuan itu.

"Cerita itu (Axios) sangat menyesatkan. Hanya karena mereka mengharapkan uang di awal, dan mereka tidak mendapatkannya pada saat itu, tidak berarti itu ditangguhkan atau dibatalkan. Perundingan terus berjalan, dan sampai pertengahan Januari kita akan membuat keputusan akhir," kata sumber itu, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (7/1).

Ketika ditanya apakah ada keputusan awal yang dibuat, pejabat tersebut menjawab sampai saat ini baik Kemlu AS, ataupun Presiden Donald Trump belum mengeluarkan keputusan apapun mengenai hal ini.

Sementara itu mengenai adanya kabar pembekuan, juru bicara Badan Bantuan dan Pekerja PBB (UNRWA), Chris Gunness menuturkan pihaknya belum menerika informasi resmi dari pihak AS mengenai dana bantuan tersebut.

"Kami belum diberitahu secara langsung mengenai keputusan resmi oleh pemerintah AS," kata Gunnes. Sebelumnya, Trump sempat mengatakan bahwa ia akan menahan dana untuk Palestina, menuduh mereka tidak lagi bersedia untuk melakukan pembicaraan damai dengan Israel.

"Kami membayar ratusan juta dollar setahun dan tidak mendapat penghargaan atau penghargaan. Mereka bahkan tidak ingin menegosiasikan sebuah perjanjian damai yang telah lama tertunda dengan Israel. Dengan orang-orang Palestina tidak lagi mau berbicara damai, mengapa kita harus melakukan pembayaran masa depan yang besar-besaran ini kepada mereka?" tanya Trump.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7714 seconds (0.1#10.140)