Peringatan Gempa Palsu Bikin Panik Warga Jepang

Jum'at, 05 Januari 2018 - 23:27 WIB
Peringatan Gempa Palsu...
Peringatan Gempa Palsu Bikin Panik Warga Jepang
A A A
TOKYO - Peringatan darurat gempa yang dikirim ke jutaan orang di Jepang memicu kepanikan singkat. Peringatan tersebut juga sempat mengganggu jaringan transportasi di Ibu Kota Tokyo.

Namun peringatan tersebut ternyata peringatan palsu yang dipicu oleh kesalahan dalam sistem peringatan gempa.

"Sebuah gempa terjadi di pantai Ibaraki. Bersiap hadapi goncangan yang kuat," begitu bunyi pesan tersebut seperti dikutip dari BBC, Jumat (5/1/2017).

Layanan kereta api pun ditangguhkan namun tidak ada laporan cedera atau kerusakan.

Pejabat meyakini peringatan tersebut, yang dikirim oleh Badan Meteorologi Jepang, disebabkan oleh sistem peringatan dini salah membaca dua gempa kecil sebagai satu gempa yang lebih besar.

Badan tersebut memperkirakan bahwa gempa berskala 6,4 akan melanda pantai prefektur Ibaraki di timur laut Jepang. Namun malah gempa berkekuatan 4,4 skala Richter disusul gempa berkekuatan 3,9 skala Richter terjadi di 350 km sebelah barat Jepang. Keduanya terjadi di lepas pantai dan tidak terasa di darat.

"Kami menduga bahwa sistem tersebut melebih-lebihkan dengan menghitung dua gempa yang terpisah sebagai satu gempa besar," kata seorang pejabat.

Tayangan televisi menunjukkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memeriksa telepon genggamnya saat alarm bergema di sekitar kantornya.

Penyiar umum NHK juga memperingatkan warga untuk melindungi diri mereka sendiri dan menjauh dari furnitur yang tidak stabil.

Sistem Peringatan Dini Gempa dikirim ke ponsel, speaker publik, radio dan televisi di semua daerah yang diprediksi akan mengalami getaran kuat.

Ini bukan pertama kalinya sebuah alarm palsu telah memicu kepanikan di Jepang. Pada bulan Agustus 2016, sebuah peringatan memperingatkan gempa berkekuatan 9,1 yang tidak pernah terjadi.

Jepang adalah salah satu wilayah yang paling aktif secara seismik di Bumi, terhitung sekitar 20% dari gempa global berkekuatan 6,0 atau lebih. Rata-rata, seismometer merekam beberapa jenis getaran di negara ini setiap lima menit.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7667 seconds (0.1#10.140)