Kemlu Tak Tahu Pesawat Pembom Nuklir Rusia Latihan di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengaku tidak mengetahui adanya latihan militer Rusia di kawasan Indonesia yang melibatkan pesawat pembom berkemampuan nuklir. Kemlu tahunya pesawat militer Rusia hanya melewati wilayah Indonesia.
”Terkait dnegan latihan militer Rusia, saya harus cek hal itu. Saya beberapa waktu mendengar bahwa pesawat Rusia melewati wilayah kita, tapi kalau latihan militer kita harus cek,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indoensia Arrmanatha Christiawan Nasir pada Kamis (4/1/2018).
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa pesawat jarak jauh strategis Rusia, termasuk dua pesawat Ilyushin-76 dan dua pembom strategis Tu-95MS berkemampuan nuklir, tiba di sebuah pangkalan militer di Biak, Indonesia, bulan lalu untuk latihan navigasi. Latihan ini mencakup misi pengintaian udara di perairan netral di Samudera Pasifik Selatan.
Baca Juga: Pesawat Pembom Nuklir Rusia Manuver di Indonesia, Australia Ketakutan
Keberadaan pesawat Rusia ini membuat militer Australia ketakutan atau khawatir. Australia takut kegiatan militernya di Darwin dimata-matai pesawat Tu-95MS tersebut.
Pangkalan Angkatan Udara Australia (RAAF) di Darwin mendapat peringatan siaga tinggi ketika latihan pesawat pembom strategis Rusia berlangsung di atas perairan internasional di dekatnya.
Dalam peringatannya, Departemen Pertahanan Australia tidak secara khusus menyebut latihan Rusia sebagai pemicunya. ”Pangkalan Darwin mempertahankan tingkat kesiapan yang sesuai untuk merespons keadaan yang berkembang,” bunyi peringatan departemen tersebut, yang menambahkan bahwa tidak ada pesawat asing yang beroperasi di wilayah udara Australia ketika latihan pesawat Rusia berlangsung.
Ketakutan Australia tentang latihan Rusia terjadi di tengah laporan sebuah surat kabar kebijakan luar negeri pemerintah setempat yang menuduh Rusia melakukan aktivitas yang tidak stabil. Laporan itu menyerukan agar Australia lebih dekat dengan NATO.
”Terkait dnegan latihan militer Rusia, saya harus cek hal itu. Saya beberapa waktu mendengar bahwa pesawat Rusia melewati wilayah kita, tapi kalau latihan militer kita harus cek,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indoensia Arrmanatha Christiawan Nasir pada Kamis (4/1/2018).
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa pesawat jarak jauh strategis Rusia, termasuk dua pesawat Ilyushin-76 dan dua pembom strategis Tu-95MS berkemampuan nuklir, tiba di sebuah pangkalan militer di Biak, Indonesia, bulan lalu untuk latihan navigasi. Latihan ini mencakup misi pengintaian udara di perairan netral di Samudera Pasifik Selatan.
Baca Juga: Pesawat Pembom Nuklir Rusia Manuver di Indonesia, Australia Ketakutan
Keberadaan pesawat Rusia ini membuat militer Australia ketakutan atau khawatir. Australia takut kegiatan militernya di Darwin dimata-matai pesawat Tu-95MS tersebut.
Pangkalan Angkatan Udara Australia (RAAF) di Darwin mendapat peringatan siaga tinggi ketika latihan pesawat pembom strategis Rusia berlangsung di atas perairan internasional di dekatnya.
Dalam peringatannya, Departemen Pertahanan Australia tidak secara khusus menyebut latihan Rusia sebagai pemicunya. ”Pangkalan Darwin mempertahankan tingkat kesiapan yang sesuai untuk merespons keadaan yang berkembang,” bunyi peringatan departemen tersebut, yang menambahkan bahwa tidak ada pesawat asing yang beroperasi di wilayah udara Australia ketika latihan pesawat Rusia berlangsung.
Ketakutan Australia tentang latihan Rusia terjadi di tengah laporan sebuah surat kabar kebijakan luar negeri pemerintah setempat yang menuduh Rusia melakukan aktivitas yang tidak stabil. Laporan itu menyerukan agar Australia lebih dekat dengan NATO.
(mas)