Gedung Ikonik Sekretariat ASEAN Bertema Betawi Dibangun di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Gedung Sekretariat ASEAN mulai dibangun di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung bertema budaya Betawi yang diklaim akan jadi gedung ikonik tersebut.
”Pembangunan gedung ini kontribusi Indonesia, bisa juga dikatakan hadiah 50 tahun ASEAN. Gedung ini akan menjadi gedung yang ikonik,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir pada Kamis (4/1/2018).
”Gedung ini mengambil tema green building dan akan menonjolkan budaya Betawi. Gedung baru ini akan mencerminkan Jakarta sebagai diplomatic capital ASEAN. Harapan kita sebagaian besar pertemuan ASEAN akan dilakukan di gedung ini,” ujarnya.
Pembangunannya diharapkan akan rampung dalam kurun waktu satu tahun. Menurut Arrmanatha, gedung itu sebagai komitmen Indonesia terhadap ASEAN untuk memperkuat Sekretariat ASEAN, membuat Sekretariat ASEAN lebih modern, tebuka, efisien, dan bermanfaat bagi masyarakat ASEAN.
Proyek pembangunan tersebut membutuhkan dana kurang lebih Rp500 miliar. Semua biaya pembangunan ditanggung Indonesia.
”Kita sebagai tuan rumah tentunya kita memiliki tanggung jawab, salah satunya adalah menyediakan gedung untuk sekretariat ASEAN. Jadi, ini adalah kontribusi Indonesia. Biayanya sekitar Rp500 miliar," ujar Arrmanatha.
"Harapan kita, nantinya fasilitas Sekretariat ASEAN menjadi lebih bagus dan besar dan pertemuan ASEAN akan terkonsentrasi di gedung Sekretariat ASEAN,” papar diplomat Indonesia tersebut.
”Pembangunan gedung ini kontribusi Indonesia, bisa juga dikatakan hadiah 50 tahun ASEAN. Gedung ini akan menjadi gedung yang ikonik,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir pada Kamis (4/1/2018).
”Gedung ini mengambil tema green building dan akan menonjolkan budaya Betawi. Gedung baru ini akan mencerminkan Jakarta sebagai diplomatic capital ASEAN. Harapan kita sebagaian besar pertemuan ASEAN akan dilakukan di gedung ini,” ujarnya.
Pembangunannya diharapkan akan rampung dalam kurun waktu satu tahun. Menurut Arrmanatha, gedung itu sebagai komitmen Indonesia terhadap ASEAN untuk memperkuat Sekretariat ASEAN, membuat Sekretariat ASEAN lebih modern, tebuka, efisien, dan bermanfaat bagi masyarakat ASEAN.
Proyek pembangunan tersebut membutuhkan dana kurang lebih Rp500 miliar. Semua biaya pembangunan ditanggung Indonesia.
”Kita sebagai tuan rumah tentunya kita memiliki tanggung jawab, salah satunya adalah menyediakan gedung untuk sekretariat ASEAN. Jadi, ini adalah kontribusi Indonesia. Biayanya sekitar Rp500 miliar," ujar Arrmanatha.
"Harapan kita, nantinya fasilitas Sekretariat ASEAN menjadi lebih bagus dan besar dan pertemuan ASEAN akan terkonsentrasi di gedung Sekretariat ASEAN,” papar diplomat Indonesia tersebut.
(mas)