Iran Tangkap Lebih dari 450 Demonstran

Rabu, 03 Januari 2018 - 17:47 WIB
Iran Tangkap Lebih dari...
Iran Tangkap Lebih dari 450 Demonstran
A A A
LONDON - Kepolisian Iran menangkap lebih dari 450 demonstran di ibu kota Teheran dalam tiga hari terakhir. Para demonstran juga menyerang sejumlah kantor polisi di berbagai penjuru Iran pada Senin (1/1/2018) malam waktu setempat.

Seiring situasi yang terus memanas, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuduh musuh-musuh negara itu memicu kerusuhan di penjuru negeri melalui unjuk rasa anti-pemerintah sejak pekan lalu. Seorang anggota pasukan keamanan tewas pada Senin (1/1/2018) sehingga total ada 14 orang tewas dalam beberapa hari unjuk rasa.

"Dalam beberapa hari terakhir, musuh-musuh Iran menggunakan alat berbeda termasuk uang tunai, persenjataan, politik, dan aparat intelijen untuk menciptakan masalah di Republik Islam," kata Khamenei yang mengungkapkan reaksi pertamanya terhadap kerusuhan terbaru itu.

Dia menjelaskan melalui website-nya bahwa dia akan menjelaskan tentang berbagai kejadian terbaru saat waktunya tepat. Khamenei tidak menyebut nama-nama musuh yang dimaksudnya, tapi sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani menyatakan, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Arab Saudi berada di balik kerusuhan terbaru di Iran.

"Saudi akan menerima respons Iran yang tak terduga dan mereka tahu seberapa serius itu bisa terjadi," ungkap Shamkhani, dikutip Tasnim News saat wawancara dengan Al Mayadeen TV yang berbasis di Beirut.

Kepala Pengadilan Revolusioner Teheran Musa Ghazanfarabadi memperingatkan para demonstran bahwa mereka yang ditahan akan menghadapi hukuman berat. Ghazanfarabadi menjelaskan, para tahanan akan segera diadili dan para pemimpin demonstran akan menerima dakwaan serius, termasuk moharebeh atau perang melawan Tuhan yang dapat divonis dengan hukuman mati.

Kepala Kehakiman Iran Sadeq Larijani juga memerintahkan para jaksa mengajukan tuntutan terberat kepada para pengunjuk rasa. Kantor berita ILNA mengutip Deputi Gubernur Teheran Ali Asghar Naserbakht yang menyatakan, sebanyak 200 orang ditahan pada Sabtu (30/12/2017) di Teheran, 150 orang pada Minggu (31/12/2017), dan sekitar 100 orang pada Senin (1/1/2018). Ratusan orang lainnya juga di tahan di kota-kota lain, menurut laporan sejumlah kantor berita dan media sosial. Naserbakht menjelaskan, situasi di Teheran masih terkontrol dan polisi tidak meminta bantuan pasukan khusus Garda Revolusi.

Deputi Menteri Dalam Negeri Iran Hossein Zolfaghari menjelaskan, 90% tahanan berusia di bawah 25 tahun. Itu menunjukkan banyak pemuda yang mengalami frustrasi atas situasi ekonomi dan kurangnya kebebasan sosial di Iran. Pejabat kehakiman menyatakan, beberapa pemimpin demonstran di Karaj, kota terbesar ke empat di Iran, juga telah di tahan. Unjuk rasa yang pecah sejak pekan lalu itu awalnya fokus mengkritik kondisi ekonomi di Iran dan tuduhan korupsi yang dilakukan pejabat pemerintah. Meski demikian, demonstrasi itu berubah menjadi unjuk rasa politik anti-pemerintah.

Kemarahan demonstran pun diarahkan kepada para pemimpin Iran yang berkuasa sejak revolusi 1979, termasuk pada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang memegang otoritas tertinggi di Iran. Teheran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di OPEC dan memiliki pengaruh kuat di Suriah dan Irak. Iran selama ini berebut pengaruh dengan pesaing regional Arab Saudi. Banyak warga Iran ingin pemerintah mengurangi intervensi asing dan fokus pada penciptaan lapangan kerja di dalam negeri. Apalagi tingkat pengangguran di sana mencapai 29% tahun lalu.

Juru bicara pemerintah Iran Mohammad Baqer Nobakht menyatakan, para demonstran dan pasukan keamanan harus menaati hukum. "Rakyat memiliki hak untuk protes, tapi ada perbedaan antara demonstrasi dan kerusuhan. Bahkan mereka yang menghadapi para perusuh harus bertindak sesuai kerangka hukum," katanya, dikutip kantor berita Reuters.

Sejumlah video di media sosial menunjukkan bentrok di pusat kota Qahderijan antara pasukan keamanan dan demonstran yang berupaya menguasai satu kantor polisi yang terbakar. Tidak ada laporan yang dapat dikonfirmasi tentang jumlah korban para demonstran. Di Kota Kermanshah, demonstran membakar satu kantor polisi lalu lintas, tapi tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8452 seconds (0.1#10.140)