Dua Demonstran Tewas, Iran Salahkan Agen Intelijen Asing

Minggu, 31 Desember 2017 - 16:14 WIB
Dua Demonstran Tewas, Iran Salahkan Agen Intelijen Asing
Dua Demonstran Tewas, Iran Salahkan Agen Intelijen Asing
A A A
TEHERAN - Seorang pejabat Iran mengatakan dua demonstran yang sebelumnya dilaporkan tewas menjadi korban dari agen intelijen asing bukan polisi. Insiden itu terjadi di kota Dorud pada Sabtu malam saat demonstrasi anti pemerintah terlibat bentrokan dengan kepolisian.

"Bentrokan dengan kekerasan terjadi dalam demonstrasi ilegal di Dorud pada hari Sabtu dan sayangnya dua orang tewas," kata wakil gubernur provinsi Lorestan, Habibollah Khojastehpour, dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah.

"Tidak ada tembakan yang ditembakkan oleh polisi dan pasukan keamanan. Kami telah menemukan bukti dari musuh revolusi, kelompok Takfiri dan agen asing dalam bentrokan ini," tambahnya. Takfiri adalah istilah untuk militan Sunni khususnya ISIS seperti dikutip dari Reuters, Minggu (31/12/2017).

Diwartakan sebelumnya, aksi demonstrasi anti pemerintah di Iran telah memakan korban. Sebuah rekaman video yang beredar di lini masa menunjukkan dua pemuda terbaring tak bergerak di tanah, dipenuhi darah. Sulih suara mengatakan bahwa mereka telah ditembak mati oleh polisi anti huru hara yang menembaki pemrotes.

Pengunjuk rasa lain dalam video tersebut meneriakkan, "Saya akan membunuh siapa pun yang membunuh saudaraku!" Video tersebut, seperti yang diposkan orang lain saat demonstrasi berlangsung, tidak dapat diverifikasi kebenarannya.

Aksi demonstrasi ini didorong ketidakpuasan atas tingginya tingkat pengangguran, inflasi dan dugaan korupsi. Beberapa aksi protes yang baru terjadi telah mengubah isu-isu politik termasuk keterlibatan mahal Iran dalam konflik regional seperti konflik di Suriah dan Irak.

Di Masyhad, beberapa orang meneriakkan "bukan Gaza, bukan Lebanon, hidupku untuk Iran", sebuah referensi untuk apa yang para pemrotes katakan adalah fokus pemerintah pada isu-isu asing daripada masalah domestik.

Iran adalah penyedia utama dukungan militer kepada pemerintah Bashar al-Assad di Suriah. Teheran juga dituduh memberikan senjata kepada pemberontak Houthi yang memerangi koalisi pimpinan-Arab di Yaman, yang kemudian disangkal, dan merupakan sekutu gerakan Syiah Libanon yang kuat, Hizbullah.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6169 seconds (0.1#10.140)