Soal Kebijakan Perdagangan AS-China, Trump Sentil Beijing

Jum'at, 29 Desember 2017 - 11:12 WIB
Soal Kebijakan Perdagangan...
Soal Kebijakan Perdagangan AS-China, Trump Sentil Beijing
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia bersikap lunak terhadap China dalam masalah perdagangan. Namun, ia menegaskan ketidaksenangannya karena China mengizinkan pengiriman minyak ke Korea Utara (Korut).

"Saya bersikap lunak terhadap China karena satu-satunya hal yang lebih penting bagi saya daripada perdagangan adalah perang," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan The New York Times.

Sebelumnya Trump mengatakan di Twitter bahwa China telah "tertangkap" membiarkan pengiriman minyak ke Korut dan mengatakan langkah tersebut akan mencegah "solusi ramah" terhadap krisis program nuklir Pyongyang.

"Tertangkap basah - sangat kecewa karena China membiarkan minyak masuk ke Korut. Tidak akan pernah ada solusi ramah untuk masalah Korea Utara jika ini terus terjadi!" tulis Trump.

Trump secara eksplisit mengikat kebijakan perdagangan pemerintahannya dengan China untuk mengikat kerja sama dengan negara tersebut dalam menyelesaikan krisis nuklir Korut.

"Ketika saya berkampanye, saya sangat tegas dnegan China dalam hal perdagangan. Mereka tahun lalu minimum membuat kami mengalami defisit perdagangan sebesar USD350 miliar. Itu tidak termasuk penjualan kekayaan intelektual. Ok, yang lain USD300 miliar," kata Trump seperti disadur Reuters dari New York Times, Jumat (29/12/2017).

"Jika mereka membantu saya dengan Korea Utara, saya bisa melihat perdagangan sedikit berbeda, setidaknya untuk jangka waktu tertentu. Dan itulah yang telah saya lakukan. Tapi saat minyak masuk, saya tidak senang dengan itu," tegasnya.

China sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada penjualan minyak yang melanggar peraturan oleh kapal-kapal China ke Korut. Pernyataan ini muncul setelah sebuah surat kabar Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa kapal-kapal China dan Korut secara ilegal melakukan kontak di laut untuk mendapatkan minyak ke Korut.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa pemerintah AS mengetahui kapal-kapal yang terlibat dalam kegiatan yang melibatkan minyak dan batubara sulingan.

"Kami memiliki bukti bahwa beberapa kapal yang terlibat dalam kegiatan ini dimiliki oleh perusahaan di beberapa negara, termasuk China," kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Surat kabar Korsel, Chosun Ilbo, minggu ini mengutip sumber-sumber pemerintah mengatakan bahwa satelit mata-mata AS telah mendeteksi kapal-kapal China memindahkan minyak ke kapal-kapal Korut sekitar 30 kali sejak Oktober.

Pejabat AS belum mengkonfirmasi rincian laporan ini.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0904 seconds (0.1#10.140)