Twitter Hapus Akun Ahed Tamimi, Gadis Penampar Tentara Israel

Kamis, 28 Desember 2017 - 15:19 WIB
Twitter Hapus Akun Ahed...
Twitter Hapus Akun Ahed Tamimi, Gadis Penampar Tentara Israel
A A A
YERUSALEM - Lini masa Twitter menghapus akun Twitter milik gadis remaja Palestina yang dipenjara Ahed Tamimi tanpa alasan yang jelas. Ia ditangkap dan dipenjarakan oleh militer Israel.

Meski begitu, akun lain telah dibuat dan meminta Twitter untuk mengaktifkan kembali akun asli Tamimi.

Twitter Hapus Akun Ahed Tamimi, Gadis Penampar Tentara Israel


Tidak jelas apakah Twitter sendiri yang menghapus akun tersebut, Manal Tamimi, seorang kerabat Ahed, menduga Twitter memang melarang akun tersebut seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (28/12/2017).

Meskipun tidak diketahui apakah pihak berwenang Israel meminta agar Twitter menutup akun Tamimi, raksasa media sosial tersebut telah berkolaborasi dengan Israel sebelumnya. Pada 2016, Menteri Kehakiman Ayelet Shaked mengungkapkan bahwa Twitter telah menghapus konten yang dianggap "berbahaya."

Twitter sendiri belum memberikan komentar terkait hal ini.

Tamimi ditangkap pekan lalu setelah sebuah video yang menunjukkan keberaniannya menampar tentara Israel saat menghalang-halanginya di rumah kerabatnya menjadi viral. Pasukan Israel menyita peralatan komputer dari kediaman Tamimi saat penggerebekan malam hari. Ada kemungkinan Israel mengakses akun Ahed Tamimi dari komputer tersebut.

Sepupu Tamimi, Nour, juga ditangkap. Ibunya Nariman Tamimi juga ditahan, saat dia pergi ke kantor polisi tempat putrinya ditahan.

Tamimi adalah aktivis anti-pendudukan terkemuka yang tinggal di desa Nabi Saleh, Tepi Barat. Mereka memimpin demonstrasi setiap hari Jumat untuk memprotes penyitaan sumur desa tersebut untuk pemukiman di dekat Halamish.

Seorang tentara Israel menembak saudara laki-laki Ahed Tamimi, Mohammad (14) di kepala saat demonstrasi pada 22 Desember lalu. Ia telah dibebaskan dari rumah sakit setelah menjalani operasi dan koma yang diinduksi secara medis.

Keluarga Tamimi telah lama menjadi target karena kegiatan. Pada tahun 2011, seorang tentara Israel menembakkan tabung gas air mata dari jarak dekat ke Mustafa Tamimi, yang membunuhnya.

Penuntut umum militer Israel membebaskan tentara tersebut atas kejadian itu. Kelompok hak asasi manusia Israel B'Tselem mengatakan bahwa keputusan tersebut mengungkapkan ketidakpedulian sistem penegak hukum militer terhadap kehidupan orang-orang Palestina di Tepi Barat.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0974 seconds (0.1#10.140)