Jepang Tidak Akan Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

TOKYO - Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono mengatakan, pihaknya tidak akan memindahkan Kedutaan Besar di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Dia kemudian menyatakan bahwa status Yerusalem harus diputuskan dalam pembicaraan damai antara Israel-Palestina.

Kono, yang berbicara pasca melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menuturkan bahwa meskipun Jepang sekutu dekat Amerika Serikat (AS), namun mereka tidak akan mengikuti langkah AS untuk mengakui Yeruslem sebagai Ibu Kota Israel dan tidak akan memindahkan kedutaanya kesana.

"Sebagai sekutu lama AS, Jepang tidak akan mengalihkan misi diplomatiknya ke Yerusalem. Status kota tersebut harus diputuskan dalam perundingan," kata Kono, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (27/12).

Pernyataan Kono ini datang tidak lama setelah Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Hotovely mengatakan, lebih dari 10 negara tengah mempertimbangkan untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Mereka akan mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) dan Guatemala yang sebelumnya telah melakukan hal itu.

Hotodely tidak menyebutkan salah satu dari 10 negara tersebut, namun mengatakan negara itu memiliki tradisi Kristen yang kuat. Filipina, Republik Ceko dan Rumania disebut adalah beberapa negara yang akan melakukan hal itu, setelah mereka tidak hadir saat voting pekan lalu di PBB mengenai Yerusalem.

Filipina, melalui Menteri Luar Negeri Alan Peter Cayetano telah membantah kabar bahwa Filipina akan memindahkan Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem, dengan mengatakan bahwa Israel tidak pernah meminta pemerintah Filipina untuk mempertimbangkan tindakan tersebut.