Keluarga di AS Rayakan Natal dengan Satu Pohon Pinus Selama 35 Tahun

Rabu, 27 Desember 2017 - 11:30 WIB
Keluarga di AS Rayakan...
Keluarga di AS Rayakan Natal dengan Satu Pohon Pinus Selama 35 Tahun
A A A
CALIFORNIA - Perayaan Natal tak bisa dilepaskan dari pohon pinus. Jika banyak keluarga kerap menebang pohon atau menggunakan pohon artifisial untuk dekorasi Natal, tidak demikian dengan keluarga Joe dan Gina Mistretta asal California, Amerika Serikat.

Selama 35 tahun terakhir mereka setia menggunakan satu pohon cemara hidup untuk perayaan Hari Natal tiap 25 Desember. Keluarga Joe dan Gina merawat pohon tersebut dengan penuh kasih dan tidak pernah menebang pohon pinus yang lain. Pohon itu tumbuh bersama keluarga Gina yang tiap hari kian harmonis.

Awalnya, kata Gina, pohon itu amat kecil dan hanya mampu memikul satu tali lampu. Saking kecilnya, pohon itu ditempatkan di atas pot mungil. Kini tingginya sudah mencapai satu meter. Daunnya lebat dan hijau, menandakan pohon itu tumbuh subur. Dengan postur yang besar, Gina tidak segan lagi memasang pernak-pernik di batang dan daunnya.

Sejak perayaan Natal 1982, Joe dan Gina membeli tanaman pohon cemara dan merawatnya. Mereka kemudian menanamnya di pekarangan rumah dengan maksud pohon itu dapat digunakan lagi di tahun selanjutnya. Natal demi Natal pun terlewati. Tak terasa, pohon itu menemani keluarga Joe dan Gina selama 35 tahun.

Seperti dilansir CBS News, anak-anak Joe dan Gina, yang lahir beberapa tahun setelahnya, juga tumbuh besar bersama pohon mungil tersebut. Michael dan Joe Jr, masing-masing kini berusia 27 dan 31 tahun, mengenang masa lalu tersebut sebagai masa yang amat indah. Mereka menyayangi pohon itu layaknya saudara sendiri.

Gina juga menyimpan kenangan manis dan pahit bersama pohon itu. Pohon itu menjadi saksi kebersamaan keluarga Gina dan orang tuanya selama liburan panjang di Amerika Serikat (AS). Pohon itu pun menjadi saksi ketika Michael didiagnosa leukemia pada usia 13 dan lima tahun berikutnya dia menjalani remisi.

"Pohon ini mewakili sejarah keluarga dan selalu membuat kami terkenang masa lalu. Pohon ini sudah menjadi bagian dari anggota keluarga kami. Pohon ini tampak berbeda di setiap tahun. Tapi, pohon ini memiliki bentuk dan karakternya sendiri. Pohon ini masih akan tumbuh besar," kata Gina, diselingi senyum manis.

Joe juga ikut bersuara dan menceritakan kisahnya. Menurut Joe, pohon itu sama seperti manusia, terkadang melalui tahun yang baik dan terkadang buruk. Pohon itu nyaris dibuang ayah Joe, meski akhirnya berhasil diselamatkan Joe dan Gina. "Kami pikir kami tidak akan sanggup menyelamatkan pohon ini," tutur Joe.

Pohon itu juga hampir musnah dilalap kobaran api. Selain itu, pohon tersebut berganti pot selama empat kali. Joe mengaku rutin menghabiskan waktu untuk merawat dan memangkas daun pohon itu di pekarangan rumah. Pintu depan rumah dibuat dua kali lebih besar sehingga pohon seberat 136 kilogram itu dapat dibawa masuk.

"Tidak ada hidup dan pohon yang sempurna dan kami menyukainya keadaan seperti itu. Ornamen yang kami pasang tidak sesempurna seharusnya, tapi ornamen itu menyimpan banyak arti bagi kami," kata Gina. Pohon itu diharapkan dapat menjadi warisan istimewa dan menciptakan kenangan baru dalam 100 tahun ke depan.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0853 seconds (0.1#10.140)