ISIS Klaim Serangan di Kantor Badan Intelijen Afghanistan
A
A
A
KABUL - Kelompok ekstrimis ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di sebuah kompleks badan intelijen nasional Afghanistan. Aksi serangan itu menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai dua lainnya.
Serangan itu terjadi seminggu setelah kelompok tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap fasilitas pelatihan dari instansi yang sama, Direktorat Keamanan Nasional, di Kabul yang berakhir saat penyerang tewas sebelum menyebabkan korban yang signifikan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan melalui kantor berita milik kelompok, Amaq, ISIS mengatakan bahwa kelompok itu berada di balik serangan hari Senin kemarin seperti dilansir dari Reuters, Selasa (26/12/2017).
Di Kabul, petugas keamanan mengatakan ledakan tersebut disebabkan oleh seorang pembom bunuh diri yang mendekati pintu masuk badan tersebut dengan berjalan kaki sebelum meledakkan dirinya. Semua korban yang dilaporkan adalah orang-orang yang lewat di Dili.
Najib Danish, juru bicara kementerian dalam negeri, mengatakan setidaknya lima orang tewas dan dua lainnya cedera.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah diberitahu tentang serangan tersebut, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan.
Afiliasi lokal ISIS, yang pertama kali muncul di Afghanistan timur dekat perbatasan dengan Pakistan pada awal 2015, telah menjadi semakin aktif dan telah mengklaim beberapa serangan bunuh diri baru-baru ini di Kabul.
Kelompok ini telah sering melawan militan Taliban dan telah mendapat banyak tekanan dari serangan udara AS serta operasi Pasukan Khusus di benteng utamanya di provinsi Nangarhar.
Tapi masih ada ketidakpastian mengenai bagaimana kelompok tersebut beroperasi dan sifat sebenarnya hubungannya dengan ISIS di Irak dan Suriah.
Serangan itu terjadi seminggu setelah kelompok tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap fasilitas pelatihan dari instansi yang sama, Direktorat Keamanan Nasional, di Kabul yang berakhir saat penyerang tewas sebelum menyebabkan korban yang signifikan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan melalui kantor berita milik kelompok, Amaq, ISIS mengatakan bahwa kelompok itu berada di balik serangan hari Senin kemarin seperti dilansir dari Reuters, Selasa (26/12/2017).
Di Kabul, petugas keamanan mengatakan ledakan tersebut disebabkan oleh seorang pembom bunuh diri yang mendekati pintu masuk badan tersebut dengan berjalan kaki sebelum meledakkan dirinya. Semua korban yang dilaporkan adalah orang-orang yang lewat di Dili.
Najib Danish, juru bicara kementerian dalam negeri, mengatakan setidaknya lima orang tewas dan dua lainnya cedera.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah diberitahu tentang serangan tersebut, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan.
Afiliasi lokal ISIS, yang pertama kali muncul di Afghanistan timur dekat perbatasan dengan Pakistan pada awal 2015, telah menjadi semakin aktif dan telah mengklaim beberapa serangan bunuh diri baru-baru ini di Kabul.
Kelompok ini telah sering melawan militan Taliban dan telah mendapat banyak tekanan dari serangan udara AS serta operasi Pasukan Khusus di benteng utamanya di provinsi Nangarhar.
Tapi masih ada ketidakpastian mengenai bagaimana kelompok tersebut beroperasi dan sifat sebenarnya hubungannya dengan ISIS di Irak dan Suriah.
(ian)