Eks Direktur CIA: Ancam Negara Pro-Palestina, Trump Pendendam

Sabtu, 23 Desember 2017 - 17:07 WIB
Eks Direktur CIA: Ancam...
Eks Direktur CIA: Ancam Negara Pro-Palestina, Trump Pendendam
A A A
WASHINGTON - Mantan direktur CIA John Brennan mengkritik keras sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengancam akan memotong negara-negara penentang AS dalam voting soal Yerusalem di Majelis Umum PBB. Menurutnya, Trump sudah berperilaku narsis dan pendendam.

Brennan tak heran bahwa Presiden Trump membuat ancaman pembalasan terhadap negara-negara yang mendukung resolusi pembatalan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Faktanya, 128 negara tetap mendukung resolusi yang pro-Palestina tersebut, meski ancaman sudah dikeluarkan menjelang voting. Negara-negara penolak resolusi hanya sembilan termasuk AS dan Israel. Sebanyak 35 negara lainnya memilih abstain.

”Administrasi Trump mengancam untuk melakukan pembalasan terhadap negara-negara yang menjalankan hak berdaulat di PBB untuk menentang posisi AS atas Yerusalem tidak dapat dimungkiri,” kata Brennan yang menuliskan kritiknya di Twitter.

“Menunjukkan Donald Trump mengharapkan kesetiaan dan kepatuhan buta dari semua orang, kualitas yang biasanya ditemukan pada orang-orang otonom yang narsis dan pendendam,” lanjut Brennan melalui akun @JohnBrennan, yang dikutip Sabtu (23/12/2017).

Baca Juga: Ancam Negara-negara Pro-Palestina, AS Lakukan Pelacuran Diplomatik

Brennan menjabat sebagai direktur CIA antara Maret 2013 hingga Januari 2017, setelah dua kali dinominasikan oleh Presiden Barack Obama. Dia memilih berhenti setelah upacara pelantikan presiden Trump.

Sejak saat itu, mantan kepala intelijen AS tersebut menjadi kritikus keras terhadap presiden jagoan Partai Republik tersebut. Brennan sebelumnya mengkritik kebijakan larangan bagi migran negara-negara Muslim untuk masuk AS.

Ancaman Trump dilontarkan di depan kabinetnya menjelang voting Majelis Umum PBB.

”Untuk semua negara ini, mereka mengambil uang kita dan kemudian memberikan suara untuk melawan kita. Mereka mengambil ratusan juta dolar, bahkan miliaran dolar dan kemudian mereka memilih untuk melawan kita,” kata Trump.

”Kami melihat suara itu. Biarkan mereka memilih melawan kita. Kita akan menghemat banyak. Kami tidak peduli.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0846 seconds (0.1#10.140)