RI Galang Dukungan Bawa Isu Yerusalem ke Sidang Umum PBB

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menuturkan, Indonesia saat ini sedang berusaha menggalang dukungan terhadap isu Yerusalem di sidang Majelis Umum PBB. Majelis Umum PBB akan menggelar pertemuan pada Kamis mendatang.

Ditemui paska malam penganugerahan Hasan Wirayuda Award di kawasann Sudirman, Retno menuturkan, dia tidak terkejut dengan langkah Amerika Serikat (AS) untuk memveto draft resolusi mengenai Yerusalem di Dewan Keamanan (DK) PBB. Oleh karena itulah, lanjut Retno, Indonesia sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi hal ini.

"Kita akan menggalang dukungan di Sidang Umum PBB, saat ini kita sedang mencoba menggalang dukungan dari Gerakan Non-Blok," kata Retno pada Selasa (19/12).

"Kita terus berkoordinasi dengan teman di Gerakan Non Blok dan sudah menyarankan agar sebelum Sidang Umum PBB, ada pertemuan dengan negara-negara Gerakan Non Blok," sambung mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda tersebut.

Dia menambahkan, bahwa jika dukungan untuk memberikan suara setuju terhadap resolusi mengenai Yerusalem, maka kemungkinan besar resolusi itu akan tercapai. Pasalnya, berbeda dengan di DK PBB, di Majelis Umum PBB tidak mengenai hak veto.

Seperti diketahui, AS adalah satu-satunya negara yang menolak untuk menyetujui draft resolusi penolakan pengakuan status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel di DK PBB. Karena kalah suara, AS kemudian menggunakan hak vetonya untuk membatalkan resolusi itu.

AS kemudian menyebut tindakan 14 negara anggota DK PBB lainnya yang mendukung resolusi DK PBB sebagai sesuatu yang memalukan. “Penghinaan, Amerika tidak akan didikte oleh negara manapun di mana kita bisa menempatkan kedutaan kita. Ini memalukan untuk mengatakan bahwa kita sedang melakukan upaya perdamaian,” ucap Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley.