Menteri UEA: Program Rudal Iran Agresif
A
A
A
DUBAI - Seorang pejabat senior Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan bahwa Iran adalah eksportir rudal serial di wilayah Timur Tengah. Pernyataan itu ia ungkapkan melalui akun Twitter-nya
Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash mengatakan bahwa program defensif rudal Iran telah terbuka karena menjadi kebohongan yang terang-terangan.
Gargash menyatakan Iran tengah gelisah terhadap bukti yang menunjukkan kesalahan yang patut mendapat hukuman atas dugaan serangan rudal terhadap Arab Saudi.
"Program rudal Iran sangat agresif dan bisa diekspor," tambah menteri tersebut, yang secara teratur berkomentar mengenai masalah geopolitik di Timur Tengah melalui media sosial, seperti dilansir dari Xinhua, Minggu (17/12/2017).
UEA dan Arab Saudi menuduh Iran memberikan dan mengoperasikan rudal balistik untuk pemberontak Syiah Houthi yang telah mereka lawan secara militer dalam koalisi Arab sejak Maret 2015. Koalisi Arab berjuang untuk memulihkan Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi, yang digulingkan oleh Houthi pada September 2014 lalu.
Awal pekan ini, UEA meminta masyarakat internasional untuk lebih tegas menanggapi ancaman Iran.
Pada 23 November, komandan utama Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengatakan bahwa republik Islam tersebut memberikan bantuan pendampingan untuk militan Houthi, kantor berita Tasnim melaporkan.
Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash mengatakan bahwa program defensif rudal Iran telah terbuka karena menjadi kebohongan yang terang-terangan.
Gargash menyatakan Iran tengah gelisah terhadap bukti yang menunjukkan kesalahan yang patut mendapat hukuman atas dugaan serangan rudal terhadap Arab Saudi.
"Program rudal Iran sangat agresif dan bisa diekspor," tambah menteri tersebut, yang secara teratur berkomentar mengenai masalah geopolitik di Timur Tengah melalui media sosial, seperti dilansir dari Xinhua, Minggu (17/12/2017).
UEA dan Arab Saudi menuduh Iran memberikan dan mengoperasikan rudal balistik untuk pemberontak Syiah Houthi yang telah mereka lawan secara militer dalam koalisi Arab sejak Maret 2015. Koalisi Arab berjuang untuk memulihkan Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi, yang digulingkan oleh Houthi pada September 2014 lalu.
Awal pekan ini, UEA meminta masyarakat internasional untuk lebih tegas menanggapi ancaman Iran.
Pada 23 November, komandan utama Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengatakan bahwa republik Islam tersebut memberikan bantuan pendampingan untuk militan Houthi, kantor berita Tasnim melaporkan.
(ian)