China Dukung Palestina Merdeka dengan Ibu Kota Yerusalem Timur

BEIJING - Pemerintah China menyatakan mendukung Palestina yang merdeka berdasarkan perjanjian perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang.

Berbicara setelah pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang diadakan di Istanbul, Lu Kang mengatakan bahwa Beijing memahami kekhawatiran negara-negara Muslim atas status Yerusalem.

"Kami meminta kedua belah pihak untuk melanjutkan dialog guna menemukan solusi komprehensif dan adil terhadap krisis yang telah berlangsung lama antara Palestina dan Israel," kata Kang, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (14/12).

Seperti diketahui, negara OKI dalam pertemuan itu menegaskan bahwa Yerusalem Timur adakan Ibu Kota sah Palestina. OKI dalam sebuah pernyataan juga mengatakan, 57 anggota tetap berkomitmen untuk mewujudkan perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara.

OKI Meminta PBB untuk membantu mengakhiri pendudukan Israel di Palestina dan menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertanggung jawab atas semua konsekuensi apabila tidak mencabut dari keputusan untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

”Kami menganggap bahwa pernyataan berbahaya ini, yang bertujuan untuk mengubah status hukum kota (Yerusalem), tidak berlaku lagi dan tidak memiliki legitimasi,” kata pernyataan OKI.