China Latihan Tempur di Dekat Lokasi Manuver AS-Korsel
A
A
A
BEIJING - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) memulai latihan tempur udara gabungan terbesarnya mulai Senin kemarin untuk melawan provokasi Korea Utara (Korut). China ternyata juga melakukan latihan serupa di dekat semenanjung Korea.
Namun, Beijing tidak mengungkapkan tanggal mulai latihan dan lokasinya secara detail. Laporan media lokal menunjukkan bahwa pesawat tempur China yang terlibat latihan tempur terbang melalui rute dan area yang belum pernah diterbangi sebelumnya di atas Laut Kuning dan Laut Timur.
Juru bicara Angkatan Udara China Shen Jinke mengumumkan manuver militer Beijing itu saat berada di sebuah bandara di China utara pada hari Senin. Mengutip laporan South China Morning Post, Selasa (5/12/2017), latihan China ini dipentaskan sebagai demonstrasi nyata tentang kekuatannya kepada Washington dan Seoul.
Shen menolak mengungkapkan kapan waktu mulai latihan dan lokasinya. Dia hanya berujar bahwa pesawat tempur Beijing berkelana ke area yang tidak diketahui.
Latihan tersebut melibatkan pesawat pengintai udara, pesawat jet tempur, dan pesawat peringatan dini. Menurut Shen, operasi gabungan dengan unit rudal air-to-air juga menjadi bagian dari latihan tempur tersebut.
Song Zhongping, seorang pakar militer di Hong Kong, mengatakan kepada media lokal bahwa pesawat-pesawat tempur Beijing kemungkinan bermanuver di area sensitif zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) China di atas Laut China Timur. Zona yang dibuat pada tahun 2011 ini tumpang tindih dengan wilayah udara Jepang dan Korea Selatan.
Song menambahkan bahwa pesawat pengintai China yang terlibat dalam latihan tersebut akan membantu Beijing dalam mengumpulkan informasi intelijen tentang penempatan militer AS terbaru di semenanjung Korea.
Pakar militer yang berbasis di Beijing, Li Jie, mengatakan bahwa latihan udara China sebagai ajang pamer kekuatan pada AS dan Korsel yang sedang melakukan hal serupa.
”Waktu pengumuman tingkat tinggi oleh PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) ini juga menjadi peringatan bagi Washington dan Seoul untuk tidak memprovokasi Pyongyang lebih jauh,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, latihan tempur udara gabungan AS dan Korsel bertajuk “Vigilant ACE” digelar setelah rezim Kim Jong-un menguji coba rudal balistik antarbenua terbaru dan paling kuat, Hwasong-15. Lebih dari 230 pesawat tempur, termasuk enam pesawat F-22 Raptors dan enam pesawat F-35, serta 12.000 personel militer AS dan Korsel dilibatkan dalam latihan tempur besar-besaran ini.
Namun, Beijing tidak mengungkapkan tanggal mulai latihan dan lokasinya secara detail. Laporan media lokal menunjukkan bahwa pesawat tempur China yang terlibat latihan tempur terbang melalui rute dan area yang belum pernah diterbangi sebelumnya di atas Laut Kuning dan Laut Timur.
Juru bicara Angkatan Udara China Shen Jinke mengumumkan manuver militer Beijing itu saat berada di sebuah bandara di China utara pada hari Senin. Mengutip laporan South China Morning Post, Selasa (5/12/2017), latihan China ini dipentaskan sebagai demonstrasi nyata tentang kekuatannya kepada Washington dan Seoul.
Shen menolak mengungkapkan kapan waktu mulai latihan dan lokasinya. Dia hanya berujar bahwa pesawat tempur Beijing berkelana ke area yang tidak diketahui.
Latihan tersebut melibatkan pesawat pengintai udara, pesawat jet tempur, dan pesawat peringatan dini. Menurut Shen, operasi gabungan dengan unit rudal air-to-air juga menjadi bagian dari latihan tempur tersebut.
Song Zhongping, seorang pakar militer di Hong Kong, mengatakan kepada media lokal bahwa pesawat-pesawat tempur Beijing kemungkinan bermanuver di area sensitif zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) China di atas Laut China Timur. Zona yang dibuat pada tahun 2011 ini tumpang tindih dengan wilayah udara Jepang dan Korea Selatan.
Song menambahkan bahwa pesawat pengintai China yang terlibat dalam latihan tersebut akan membantu Beijing dalam mengumpulkan informasi intelijen tentang penempatan militer AS terbaru di semenanjung Korea.
Pakar militer yang berbasis di Beijing, Li Jie, mengatakan bahwa latihan udara China sebagai ajang pamer kekuatan pada AS dan Korsel yang sedang melakukan hal serupa.
”Waktu pengumuman tingkat tinggi oleh PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) ini juga menjadi peringatan bagi Washington dan Seoul untuk tidak memprovokasi Pyongyang lebih jauh,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, latihan tempur udara gabungan AS dan Korsel bertajuk “Vigilant ACE” digelar setelah rezim Kim Jong-un menguji coba rudal balistik antarbenua terbaru dan paling kuat, Hwasong-15. Lebih dari 230 pesawat tempur, termasuk enam pesawat F-22 Raptors dan enam pesawat F-35, serta 12.000 personel militer AS dan Korsel dilibatkan dalam latihan tempur besar-besaran ini.
(mas)