Kaisar Jepang Diharapkan Serahkan Tugas Publik Setelah Lengser

Kamis, 30 November 2017 - 13:02 WIB
Kaisar Jepang Diharapkan Serahkan Tugas Publik Setelah Lengser
Kaisar Jepang Diharapkan Serahkan Tugas Publik Setelah Lengser
A A A
TOKYO - Putra bungsu Kaisar Akihito, Pangeran Akishino, berharap ayahnya menyerahkan semua tugas publiknya kepada pewaris kerajaan Putra Mahkota Naruhito setelah turun takhta. Peristiwa turun takhta Kaisar Akihito adalah yang pertama dilakukan oleh seorang raja Jepang dalam waktu hampir dua abad.

Konstitusi Jepang mendefinisikan kaisar sebagai simbol negara dan rakyat, tanpa kekuatan politik. Tugasnya meliputi upacara keagamaan Shinto dan tugas yang didefinisikan secara konstitusional, seperti pembukaan parlemen.

Beberapa pengamat khawatir bahwa keberadaan pensiunan kaisar bisa melemahkan status simbolik penerusnya.

"Kaisar selama ini bermaksud untuk menyampaikan semua tugas publiknya termasuk tindakan kenegaraan kepada kaisar berikutnya," kata Akishino dalam sambutannya yang dipublikasikan untuk menandai ulang tahunnya yang ke-52 seperti dikutip dari Reuters, Kamis (30/11/2017).

"Bahkan jika ada kekhawatiran tentang 'otoritas ganda', jika ungkapan itu tepat, saya dapat dengan jelas mengatakan bahwa itu tidak mungkin," tegasnya mementahkan kekhawatiran sejumlah pengamat.

Sebuah undang-undang yang diberlakukan pada bulan Juni memungkinkan Akihito, yang berusia 84 pada 23 Desember mendatang, untuk mengundurkan diri, namun rinciannya masih harus diselesaikan. Sebuah panel khusus akan membahas tanggal pengunduran diri tersebut yang mungkin terjadi pada hari Jumat, dengan kabinet Jepang akan membuat keputusan akhir.

Pengunduran diri Kaisar Akihito diperkirakan akan berlangsung pada 2019 mendatang.

Akihito, yang menjalani operasi jantung dan pengobatan kanker prostat, mengatakan dalam sebuah pidato yang langka tahun lalu mengaku khawatir usia mungkin akan menyulitkannya untuk memenuhi tugas.

Akishino, yang berikutnya naik takhta setelah Naruhito yang berusia 57 tahun, juga mengatakan bahwa dia ingin agar ayahnya beristirahat dengan baik setelah pensiun.

"Saya harap kaisar akan menghabiskan waktu santai sebanyak mungkin setelah pensiun," katanya.

Akishino mengatakan bahwa dia bersedia untuk menjalankan tugas pangeran mahkota sebanyak mungkin setelah Naruhito naik tahta namun perlu berkonsultasi dengan kakaknya.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya, jadi ada banyak hal yang tidak bisa saya bayangkan," katanya.

Anak laki-laki Akishino yang berusia 11 tahun, Pangeran Hisahito, adalah cucu satu-satunya kaisar dan akan berada di urutan kedua sampai takhta dilepaskan. Putri Naruhito, Putri Aiko, yang berusia 16 pada hari jumat, tidak dapat mewarisi takhta yang hanya diperuntukkan laki-laki saja.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5442 seconds (0.1#10.140)