Kapal Pertama Bantuan Kemanusiaan untuk Yaman Merapat di Pelabuhan Hodeidah
A
A
A
SANAA - Sebuah kapal yang membawa 5.500 ton tepung berlabuh di pelabuhan Hodeidah, Yaman, pada hari Minggu (26/11/2017). Ini adalah kapal bantuan pertama setelah lebih dari dua minggu koalisi Arab pimpinan Arab Saudi yang memerangi kelompok Houthi memblokade Yaman.
Pengiriman tersebut merupakan bantuan pertama yang tiba melalui pelabuhan Hodeidah yang dikendalikan oleh Houthi. Sebelumnya koalisi Arab mengizinkan sebuah pesawat yang membawa pekerja bantuan kemanusiaan ke ibukota Yaman, Sanaa, pada hari Sabtu.
Baca Juga: Bantuan Medis dan Relawan Mulai Berdatangan di Yaman
"Kapal itu panjangnya 106 meter dan membawa 5.500 ton tepung," kata salah seorang pejabat Yaman seperti dilansir dari Reuters.
Arab Saudi dan sekutunya menutup penerbangan udara, darat dan laut ke negara Semenanjung Arab itu pada 6 November. Koalisi Arab beralasan hal itu dilakukan untuk menghentikan apa yang mereka sebut sebagai aliran senjata ke Houthi dari Iran. Aksi tersebut dilakukan setelah Arab Saudi mencegat sebuah rudal yang ditembakkan ke ibukota Riyadh.
Namun Iran membantah telah memasok senjata untuk kelompok pemberonatak Houthi.
Blokade tersebut telah menarik perhatian internasional yang luas, termasuk dari Amerika Serikat dan sekretaris jenderal PBB.
Sumber di Washington mengatakan Sekretaris Negara Rex Tillerson telah meminta Arab Saudi untuk memudahkan blokade Yaman sebelum kerajaan tersebut memutuskan untuk melakukannya.
Kepala tiga badan PBB sebelumnya mendesak koalisi untuk mencabut blokade tersebut, dengan memperingatkan bahwa "ribuan yang tak terhitung jumlahnya" akan mati jika tetap bertahan.
Koalisi tersebut telah meminta PBB mengirim tim untuk membahas cara memperkuat program verifikasi dan mekanisme inspeksi yang disepakati pada tahun 2015 untuk mengizinkan kapal komersial memasuki Hodeidah.
Konflik yang terjadi di Yaman telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dan mengungsi lebih dari 2 juta, memicu wabah kolera, dan mendorong Yaman ke ambang kelaparan.
Pengiriman tersebut merupakan bantuan pertama yang tiba melalui pelabuhan Hodeidah yang dikendalikan oleh Houthi. Sebelumnya koalisi Arab mengizinkan sebuah pesawat yang membawa pekerja bantuan kemanusiaan ke ibukota Yaman, Sanaa, pada hari Sabtu.
Baca Juga: Bantuan Medis dan Relawan Mulai Berdatangan di Yaman
"Kapal itu panjangnya 106 meter dan membawa 5.500 ton tepung," kata salah seorang pejabat Yaman seperti dilansir dari Reuters.
Arab Saudi dan sekutunya menutup penerbangan udara, darat dan laut ke negara Semenanjung Arab itu pada 6 November. Koalisi Arab beralasan hal itu dilakukan untuk menghentikan apa yang mereka sebut sebagai aliran senjata ke Houthi dari Iran. Aksi tersebut dilakukan setelah Arab Saudi mencegat sebuah rudal yang ditembakkan ke ibukota Riyadh.
Namun Iran membantah telah memasok senjata untuk kelompok pemberonatak Houthi.
Blokade tersebut telah menarik perhatian internasional yang luas, termasuk dari Amerika Serikat dan sekretaris jenderal PBB.
Sumber di Washington mengatakan Sekretaris Negara Rex Tillerson telah meminta Arab Saudi untuk memudahkan blokade Yaman sebelum kerajaan tersebut memutuskan untuk melakukannya.
Kepala tiga badan PBB sebelumnya mendesak koalisi untuk mencabut blokade tersebut, dengan memperingatkan bahwa "ribuan yang tak terhitung jumlahnya" akan mati jika tetap bertahan.
Koalisi tersebut telah meminta PBB mengirim tim untuk membahas cara memperkuat program verifikasi dan mekanisme inspeksi yang disepakati pada tahun 2015 untuk mengizinkan kapal komersial memasuki Hodeidah.
Konflik yang terjadi di Yaman telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dan mengungsi lebih dari 2 juta, memicu wabah kolera, dan mendorong Yaman ke ambang kelaparan.
(ian)