Pelaku Pembantaian Las Vegas Tembakkan Lebih dari 1.100 Peluru
A
A
A
LAS VEGAS - Pelaku penembakan Las Vegas, Stephen Paddock, menembakkan lebih dari 1.100 butir amunisi saat menyerang festival musik country Las Vegas bulan lalu. Sebanyak 58 orang tewas dan lebih dari 500 orang lainnya terluka dalam serangan paling berdarah dalam sejarah modern Amerika Serikat (AS).
"Jumlah itu termasuk sekitar 200 amunisi yang ditembakkan Paddock dari kamar hotel Mandalay Bay-nya ke lorong, melukai penjaga keamanan hotel Jesus Campos," ujar Sheriff Clark County Joe Lombardo seperti dikutip dari Huffington Post, Minggu (26/11/2017).
Paddock menghabiskan puluhan tahun mengumpulkan senjata persenjataan yang luas, meskipun lebih dari 30 senapannya dibeli dalam 12 bulan sebelum penembakan tersebut.
Lombardo mengatakan pihak berwenang juga menemukan sekitar 4.000 butir peluru yang tidak terpakai di kamar hotel. Ia mengatakan hingga saat ini otoritas keamanan belum menentukan motifnya.
"Saya frustrasi," kata Lombardo, menambahkan bahwa departemen kepolisian kota tersebut masih bekerja sama dengan FBI untuk memproses bukti balistik.
Ratusan korban telah mengajukan tuntutan hukum setelah penembakan tersebut, mengklaim kelalaian MGM Resorts International, yang memiliki hotel Mandalay Bay, dan Live Nation, kelompok yang menyelenggarakan festival di mana penembakan tersebut terjadi.
"Jumlah itu termasuk sekitar 200 amunisi yang ditembakkan Paddock dari kamar hotel Mandalay Bay-nya ke lorong, melukai penjaga keamanan hotel Jesus Campos," ujar Sheriff Clark County Joe Lombardo seperti dikutip dari Huffington Post, Minggu (26/11/2017).
Paddock menghabiskan puluhan tahun mengumpulkan senjata persenjataan yang luas, meskipun lebih dari 30 senapannya dibeli dalam 12 bulan sebelum penembakan tersebut.
Lombardo mengatakan pihak berwenang juga menemukan sekitar 4.000 butir peluru yang tidak terpakai di kamar hotel. Ia mengatakan hingga saat ini otoritas keamanan belum menentukan motifnya.
"Saya frustrasi," kata Lombardo, menambahkan bahwa departemen kepolisian kota tersebut masih bekerja sama dengan FBI untuk memproses bukti balistik.
Ratusan korban telah mengajukan tuntutan hukum setelah penembakan tersebut, mengklaim kelalaian MGM Resorts International, yang memiliki hotel Mandalay Bay, dan Live Nation, kelompok yang menyelenggarakan festival di mana penembakan tersebut terjadi.
(ian)