Petugas Mereka Diancam, Dewan HAM PBB Kecam Keras Duterte
A
A
A
JENEWA - Dewan HAM PBB melemparkan kecaman keras kepada Presiden Filipina Rodrigo Dutete. Kecaman ini terkait dengan ancaman yang dilontarkan Duterte terhadap pelapor khusus PBB untuk Filipina, Agnes Callamard.
"Pekan lalu, Duterte mengancam akan menampar Callamard jika dia menginvestigasi Duterte karena dugaan pembunuhan di luar proses hukum," ujar juru bicara Dewan HAM Rupert Colville, seperti dilansir Reuters pada Selasa (21/11).
"Duterte melemparkan ancaman yang sama terhadapnya pada bulan Juni, setelah Callamard mengkritik kampanye 'perang terhadap narkoba' yang telah menyebabkan ribuan orang tewas," sambungnya.
Colville kemudian menuturkan, baru-baru ini Callamrd juga mendapat ancaman di media sosial, termasuk ancaman fisik, dalam sebuah operasi berkepanjangan, dan berjalan dengan baik di internet dan di media sosial.
"Kami mengutuk perlakuan terhadap Callamard, dan ketidakpeduliannya terhadap Dewan HAM yang mengangkatnya dalam posisi yang sangat kuat," ungkapnya.
Selain mengecam Duterte, Dewan HAM PBB juga melemparkan kecaman terhadap pemerintah dan pejabat Burundi. Pemerintah, dan pejabat Burundi mengancam akan mempidanakan seluruh staf Dewan HAM yang bertugas di negara mereka, jika Dewan HAM tidak menghentikan investigasi atas kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan di Burundi.
"Dubes Burundi di New York mengatakan kepada Majelis Umum PBB, bahwa laporan penyelidikan itu bias dan bermotif politik, dan mengancam untuk "membawa keadilan" kepada mereka yang membuat laporan karena penghinaan, dan percobaan destabilisasi," tukasnya.
"Pekan lalu, Duterte mengancam akan menampar Callamard jika dia menginvestigasi Duterte karena dugaan pembunuhan di luar proses hukum," ujar juru bicara Dewan HAM Rupert Colville, seperti dilansir Reuters pada Selasa (21/11).
"Duterte melemparkan ancaman yang sama terhadapnya pada bulan Juni, setelah Callamard mengkritik kampanye 'perang terhadap narkoba' yang telah menyebabkan ribuan orang tewas," sambungnya.
Colville kemudian menuturkan, baru-baru ini Callamrd juga mendapat ancaman di media sosial, termasuk ancaman fisik, dalam sebuah operasi berkepanjangan, dan berjalan dengan baik di internet dan di media sosial.
"Kami mengutuk perlakuan terhadap Callamard, dan ketidakpeduliannya terhadap Dewan HAM yang mengangkatnya dalam posisi yang sangat kuat," ungkapnya.
Selain mengecam Duterte, Dewan HAM PBB juga melemparkan kecaman terhadap pemerintah dan pejabat Burundi. Pemerintah, dan pejabat Burundi mengancam akan mempidanakan seluruh staf Dewan HAM yang bertugas di negara mereka, jika Dewan HAM tidak menghentikan investigasi atas kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan di Burundi.
"Dubes Burundi di New York mengatakan kepada Majelis Umum PBB, bahwa laporan penyelidikan itu bias dan bermotif politik, dan mengancam untuk "membawa keadilan" kepada mereka yang membuat laporan karena penghinaan, dan percobaan destabilisasi," tukasnya.
(esn)