Mengintip 'Atap Biru', Istana Mewah Diktator Mugabe yang Bakal Dilengserkan

Selasa, 21 November 2017 - 15:58 WIB
Mengintip Atap Biru,...
Mengintip 'Atap Biru', Istana Mewah Diktator Mugabe yang Bakal Dilengserkan
A A A
HARARE - Istana mewah “Blue Roof” atau “Atap Biru” milik Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, 93, jadi sorotan publik negara Afrika itu setelah sang diktator yang berkuasa 37 tahun ini hendak dilengserkan. Media setempat merinci sekilas kemewahan istana tersebut.

Istana Blue Roof jadi potret ironi, di mana jutaan warga Zimbabwe sedang putus asa menghadapi ancaman kelaparan.

Mengutip laporan The Zimbabwe, Selasa (21/11/2017), rumah mewah dengan 25 kamar tidur itu senilai sekitar 7,5 juta pondsterling atau sekitar Rp134 miliar. Bangunan berdiri di lahan seluas 44 hektare di Harare dengan dilindungi dinding dan sistem keamanan multi-juta poundsterling.

Istana tersebut dihiasi dengan lantai marmer, lampu gantung mahal dan kolam renang. Foto-foto interior dan eksterior bangunan itu beredar setelah Mugabe sempat jadi tahanan rumah di lokasi itu oleh militer beberapa hari lalu.

Berikut foto-foto kemewahan istana "Atap Biru" Robert Mugabe dan istrinya, Grace Mugabe, yang dilansir The Mirror;
Mengintip 'Atap Biru', Istana Mewah Diktator Mugabe yang Bakal Dilengserkan


Mengintip 'Atap Biru', Istana Mewah Diktator Mugabe yang Bakal Dilengserkan


Mengintip 'Atap Biru', Istana Mewah Diktator Mugabe yang Bakal Dilengserkan


Mengintip 'Atap Biru', Istana Mewah Diktator Mugabe yang Bakal Dilengserkan


Mengintip 'Atap Biru', Istana Mewah Diktator Mugabe yang Bakal Dilengserkan


Mengintip 'Atap Biru', Istana Mewah Diktator Mugabe yang Bakal Dilengserkan


Mengintip 'Atap Biru', Istana Mewah Diktator Mugabe yang Bakal Dilengserkan


Krisis politik pecah di Zimbabwe setelah Presiden Mugabe memecat Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa. Pemecatan itu dianggap sebagai jalan bagi Ibu Negara, Grace Mugabe, untuk menduduki kursi wakil presiden.

Tak hanya memecat wakilnya, kubu Mugabe juga menyingkirkan para pejabat senior dari Zanu-PF, partai berkuasa di Zimbabwe. Krisis ini memicu militer turun tangan dan memicu spekulasi bahwa Mugabe dikudeta.

Ribuan warga di Harare juga telah turun ke jalan menuntut sang diktator lanjut usia itu lengser. Mugabe merespons tekanan publik dengan berpidato di stasiun televisi pemerintah. Alih-alih meredam ketegangan, pidato Mugabe justru membingungkan publik karena menegaskan akan tetap berkuasa dan memimpin kongres Zanu-PF.

Pernyataan Mugabe itu bertentangan dengan kondisi di partai, di mana dia telah dipecat sebagai pimpinan partai. Sebaliknya, posisi Mugabe di partai tersebut digantikan mantan wakil presiden Emmerson Mnangagwa.

Kini, partai berkuasa tersebut mengumumkan bahwa Mugabe harus mengundurkan diri sebagai presiden atau menghadapi impeachment. Sejauh ini, sang diktator telah mengabaikan ultimatum tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4679 seconds (0.1#10.140)