NASA Bantu Cari Kapal Selam Argentina yang Hilang
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah pesawat NASA telah mulai mencari kapal selam Argentina yang hilang bersama ke-44 awaknya. Demikian pernyataan seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS).
Rilis pers resmi menyatakan NASA P-3 Orion sekarang mencari kapal penyerang diesel-electric, ARA San Juan (S-42), yang hilang dari layar radar pada hari Rabu.
"NASA P-3, platform peperangan anti-kapal selam yang dimodifikasi, telah beroperasi di luar wilayah Ushuaia sebagai bagian dari survei Antartika tahunan ketika diminta untuk bergabung dalam pencarian kapal selam yang hilang," kata juru bicara Komando Selatan AS seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (18/11/2017).
AS juga siap menyumbang aset lain untuk pencarian dan bersiap-siap dengan peralatan penyelamatan bawah laut khusus serta membawa personil untuk mengantisipasi permintaan dari Argentina.
Selain P-3 milik AS, Armada Argentina telah mengirim kapal perusak ARA Sarandi (D-13), korvet ARA Rosales (P-42), serta ARA Drummond (P-31).
Alasan hilangnya kapal tetap diselimuti misteri. "Kami sedang menyelidiki alasan hilangnya komunikasi," kata juru bicara angkatan laut Argentina Enrique Balbi.
"Jika ada masalah komunikasi, perahu harus muncul ke permukaan," sambungnya.
Hilangnya kapal selam milik angkatan laut Argentina mengundang simpati dari netizen. Sejumlah netizen mengekspresikan simpati mendalam mereka terhadap kru yang hilang dan berdoa untuk keselamatan mereka.
Salah satu pengguna Twitter menulis di akunnya jika kru yang hilang termasuk kru kapal selam wanita pertama di Argentina dan Amerika Selatan.
Kapal selam Argentina berangkat dari pangkalan Armada angkatan laut Argentina di kota selatan Ushuaia, yang terletak di sebelah barat daya Selat Magellan, dan menuju ke homeport di Mar del Plata, dekat Buenos Aries.
Kapal penyerang TR-1700 buatan Jerman, yang telah berada di armada Argentina sejak tahun 1985, terakhir melakukan komunikasi dari sekitar 250 mil dari Patagonia pada hari Rabu yang lalu. Sebuah komunikasi, kesalahan teknis atau dugaan kerusakan listrik dicurigai sebagai penyebab di balik hilangnya kapal nahas tersebut.
"Itu bukan tersesat. Karena menghilang kita harus mencarinya dan tidak menemukannya," kata Balbi kepada wartawan. Dia menambahkan kapal selam itu memiliki cukup makanan dan mungkin melanjutkan perjalanan yang direncanakan.
Sebelumnya pihak berwenang Chili, Inggris dan AS menawarkan bantuan mereka dalam pencarian.
Rilis pers resmi menyatakan NASA P-3 Orion sekarang mencari kapal penyerang diesel-electric, ARA San Juan (S-42), yang hilang dari layar radar pada hari Rabu.
"NASA P-3, platform peperangan anti-kapal selam yang dimodifikasi, telah beroperasi di luar wilayah Ushuaia sebagai bagian dari survei Antartika tahunan ketika diminta untuk bergabung dalam pencarian kapal selam yang hilang," kata juru bicara Komando Selatan AS seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (18/11/2017).
AS juga siap menyumbang aset lain untuk pencarian dan bersiap-siap dengan peralatan penyelamatan bawah laut khusus serta membawa personil untuk mengantisipasi permintaan dari Argentina.
Selain P-3 milik AS, Armada Argentina telah mengirim kapal perusak ARA Sarandi (D-13), korvet ARA Rosales (P-42), serta ARA Drummond (P-31).
Alasan hilangnya kapal tetap diselimuti misteri. "Kami sedang menyelidiki alasan hilangnya komunikasi," kata juru bicara angkatan laut Argentina Enrique Balbi.
"Jika ada masalah komunikasi, perahu harus muncul ke permukaan," sambungnya.
Hilangnya kapal selam milik angkatan laut Argentina mengundang simpati dari netizen. Sejumlah netizen mengekspresikan simpati mendalam mereka terhadap kru yang hilang dan berdoa untuk keselamatan mereka.
Salah satu pengguna Twitter menulis di akunnya jika kru yang hilang termasuk kru kapal selam wanita pertama di Argentina dan Amerika Selatan.
Kapal selam Argentina berangkat dari pangkalan Armada angkatan laut Argentina di kota selatan Ushuaia, yang terletak di sebelah barat daya Selat Magellan, dan menuju ke homeport di Mar del Plata, dekat Buenos Aries.
Kapal penyerang TR-1700 buatan Jerman, yang telah berada di armada Argentina sejak tahun 1985, terakhir melakukan komunikasi dari sekitar 250 mil dari Patagonia pada hari Rabu yang lalu. Sebuah komunikasi, kesalahan teknis atau dugaan kerusakan listrik dicurigai sebagai penyebab di balik hilangnya kapal nahas tersebut.
"Itu bukan tersesat. Karena menghilang kita harus mencarinya dan tidak menemukannya," kata Balbi kepada wartawan. Dia menambahkan kapal selam itu memiliki cukup makanan dan mungkin melanjutkan perjalanan yang direncanakan.
Sebelumnya pihak berwenang Chili, Inggris dan AS menawarkan bantuan mereka dalam pencarian.
(ian)